Home BERITA In Memoriam Romo Bruno Herman Tjahja SJ: Beberapa Kualitas Terbaiknya (4)

In Memoriam Romo Bruno Herman Tjahja SJ: Beberapa Kualitas Terbaiknya (4)

0
130 views
In memriam Romo Bruno Herman Tjahja alias Hoo Tiek Swie SJ (1961-2025)

INI isi homili saat berlangsung Misa Requiem untuk Romo Bruno Herman Tjahja SJ (1961-2025) di Gereja Santo Stanislaus Kotska Paroki Girisonta, Ungaran, Senin 4 Mei 2025.

——————

Saudara-saduari terkasih dalam Kristus,

Sebagaimana kita semua tahu, dalam menjalankan tugasnya dari Mertoyudan, Timor Leste, Gedangan, Girisonta, Mangga Besar, dll hingga KPTT (Kursus Pertanian Taman Tani) di Salatiga, sosok mendiang Romo Herman SJ selalu hadir sebagai seorang pribadi dan seorang Jesuit yang memiliki berbagai kualitas prima.

Romo Herman itu seorang Jesuit yang  lemah lembut; ramah dan suka bercanda; penuh dedikasi dan tanggungjawab; banyak inisiatif; suka bekerja keras; berfokus pada apa yang ia kerjakan; dan suka dengan keheningan.

Romo Herman adalah seorang Jesuit yang lemah lembut

Jarang sekali ia bicara dengan nada tinggi. Alih-alih, ia cenderung menghindari konflik yang tidak perlu. Sesekali ada perbedaan pendapat dengan orang lain, tetapi biasanya dia tidak suka bersitegang. Kalau lawan bicara yakin ia cenderung mengalah saja. Salah satu ungkapan yang sering sering kita  dengar dari dia adalah: Yo wis to… biasanya sambil tersenyum.

Romo Herman adalah seorang Jesuit yang ramah dan suka bercanda

Di balik sikapnya yang kadang terkesan keras, sejatinya Romo Herman adalah sosok yang ramah dan suka bercanda. Khususnya saat ia berjumpa dengan umat. Mungkin karena itu pula, Romo Herman cukup dikenal luas, sehingga sering kali diminta untuk memimpin misa di banyak paroki; entah itu Ambarawa, Girisonta, atau bahkan di Semarang.

Romo Herman adalah seorang Jesuit yang memiliki dedikasi dan tanggungjawab tinggi

Saat di KPTT, misalnya, saat dia ditugaskan untuk bertindak sebagai manager marketing, ia melakukan tugas itu dengan totalitas. Ia mampu memasarkan produk-produk pertanian organik dari KPTT ke berbagai tempat.

Banyak umat terutama di wilayah Semarang, Ambarawa, dan Salatiga mengenal kegigihan Romo Herman dalam berjualan. Bahkan ketika harus berjualan sendiri pun, tanpa karyawan, dia tetap melakukannya.

Dia melakukan semua itu demi bisa menghidupi karya KPTT, khususnya supaya bisa menggaji para karyawannya.

Romo Herman adalah seorang Jesuit yang banyak inisiatif

Saat dia masih berstatus sebagai Frater dan menempuh studi serta tinggal di Kolese Santo Ignatius (Kolsani) Yogyakarta, misalnya. Sadar bahwa para frater lain sering harus berhenti di jalan untuk membeli bensin bagi vespa-vespa tua yang mereka gunakan untuk transportasi kuliah ke Fakultas Teologi di Kentungan, Yogyakarta, Frater Herman berinisiatif untuk membeli bensin dalam jumlah besar, lalu ia menuangkannya dalam botol-botol ukuran sekitar satu liter.

Para Frater dipersilakan membeli bensin itu, lalu meninggalkan uang di kotak yang sudah disediakan, dengan harga sesuai harga yang berlaku. Apa boleh buat, saat itu sejumlah konsumen ingat mengambil bensinnya, tetapi sering lupa meletakkan uang pembelian.

Akhirnya usaha pom bensin mini itu harus gulung tikar, tetapi inisiatif Romo Herman akan terus dikenang.

Romo Herman adalah seorang Jesuit yang suka bekerja keras

Sebagaimana sering disaksikan oleh Bruder Dieng dan teman-teman di KPTT, Romo Herman suka kerja lembur mempersiapkan barang-barang yang mau ia jual.

Ia rajin merekap pesanan dan membuat laporan keuangan marketing. Tak jarang ia lembur hingga pukul 3 atau 4 pagi. Kekuatan untuk bekerja keras seperti ini tentu bersumber dari jiwa pelayanan yang kuat, yang dimiliki oleh Romo Herman.

Romo Herman adalah seorang Jesuit yang sangat fokus pada apa yang ia kerjakan

Ketika pada pertengahan tahun 2023 kami, angkatan Seminari Mertoyudan 1977/1981 mengadakan reuni di Salatiga, misalnya, dia datang dengan mobil boks-nya yang berisi berbagai hasil kerjanya di KPTT. 

Yang saat itu sempat dia janjakan adalah berbagai bahan makanan dan minuman, dari kopi hingga daging sei. Begitu fokusnya dia, sehingga dia tidak terlalu hirau dengan acara reuni angkatannya itu.

Selesai menjajakan produk hasil karyanya itu dia segera mengemasi barang-barangnya kembali ke mobil boks dan pulang ke Salatiga.

Romo Herman adalah seorang Jesuit yang sederhana

HP yang ia pakai, pakaian yang ia kenakan, atau bahkan kendaraan yang kendarai, semuanya sederhana. Saat ada donatur yang ingin memberi sumbangan, dia lebih memilih disumbang mobil boks daripada mobil minivan pribadi.

Berkat kesederhanaan Romo Herman, saat ini KPTT memiliki dua mobil boks yg bisa digunakan untuk berjualan.

Ketika mulai masuk ke rumah sakit tanggal 7 Maret 2025, Romo Herman juga tetap menjaga keserhanaannya. Ketika dikunjungi dan ditanyakan apa yang dibutuhkan, hanya ada dua hal yang dia minta, yaitu telur ayam kampung dan alpukat. 

Sederhana. Bisa kita duga, kesederhanaan Romo Herman ini adalah buah dari bagaimana dia menghayati kaul kemiskinanya secara nyata.

Romo Herman adalah seorang Jesuit yang suka dengan keheningan

Saat dirawat di rumah sakit, seringkali Romo Herman kurang senang kalau ada  pengunjung atau perawat yang terlalu ramai. Dia sering meminta para pengunjung untuk tidak usah banyak bicara. Barangkali, ia ingin terus menghidupi silentium atau situasi hening di mana ia bisa berefleksi dan berdoa.

Pada hari-hari terakhir hidupnya, mungkin ini adalah tanda, bagaimana ia ingin menyiapkan diri untuk masuk dalam keheningan abadi bersama Tuhan, Tuhan yang ia imani dan ikuti, yang cintai, dan ia ikuti serta layani.

Romo Herman telah pergi. Namun semoga semangat dan teladannya akan terus kita kenang, sekaligus akan terus menginspirasi kita.

Selamat jalan menuju keheningan abadi bersama Bapa di Surga, Romo Herman.

Terimakasih atas segala teladan dan isnpirasi yang telah engkau berikan kepada kami. Jangan lupa doakan kami yang masih harus berjuang di dunia ini. Amin. (baskara sj)

Baca juga: In memoriam Romo Bruno Herman Tjahja SJ, pemuja berat Daniel Ortega (3)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here