- Bacaan 1: Kis. 15:1-6
- Injil: Yoh. 15:1-8
Dalam sebuah perusahaan, maka karyawan sangat terikat dengannya. Ia harus mengikuti aturan dan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Jika tidak menjalankan atau mematuhi aturan perusahaan (bekerja menurut aturannya sendiri) maka ia tidak berfungsi secara efektif, bisa disangsi bahkan dipecat.
Dalam pengajaran tentang “Pokok Anggur”, Tuhan Yesus menekankan pentingnya ketergantungan dengan-Nya agar umat sebagai ranting-Nya tetap hidup, tumbuh dan menghasilkan buah yang baik dan banyak.
“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.” kata-Nya kepada para murid-Nya.
“Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, *sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
Saat ranting terlepas dari pokok pohonnya, ia tak mungkin menerima makanan atau nutrisi lagi lalu mati kering atau menjadi kayu bakar.
Demikian juga tanpa keterikatan iman kepada Kristus, maka seseorang akan mati dan binasa kekal di neraka.
Hari ini Gereja Katolik merayakan pesta nama Santo Kristoforus dari Magallan. Imam dari Meksiko, tokoh yang dihormati karena iman dan keberaniannya dalam menghadapi berbagai kesulitan.
Sama seperti Rasul Paulus yang teguh dalam membela iman Kristus meski diserang oleh orang-orang Kristen yang datang dari Yudea ke Antiokhia Syria. Mereka memaksa bahwa orang-orang Kristen non Yahudi harus mengikuti aturan agama Yahudi, seperti keharusan disunat.
Mereka mengatakan jika tidak disunat maka kekristenannya tidak lengkap sehingga tidak bisa masuk surga.
Ajaran ini seolah mengatakan bahwa Kristus bukanlah “Jalan Keselamatan”, inilah yang ditentang Rasul Paulus sebagai ajaran bidaah (sesat). *Yesus Kristus adalah satu-satunya “Jalan Keselamatan” (kehidupan kekal).* Dia-lah Sang Pokok Anggur benar yang memberi hidup kekal.
Pesan hari ini
Tuhan Yesus Kristus adalah “Pokok Anggur yang Benar”, sumber kehidupan. Kita umat-Nya adalah ranting dari “Pokok Anggur” tersebut.
“Ranting” harus selalu melekat pada “Pokok Pohon”, jika terlepas ia akan kering dan mati lalu dibakar di api yang tidak bisa padam.
“Fokuslah untuk mencapai tujuanmu, meskipun banyak hal yang menarik dalam perjalanannya.”
