Home BERITA Republik Anak Kenalan Gelar Napak Tilas Barnabas Sarikrama, Katekis Pertama di Jawa

Republik Anak Kenalan Gelar Napak Tilas Barnabas Sarikrama, Katekis Pertama di Jawa

0
188 views
Perjalanan napak tilas jejak pelayanan katekis Barnabas Sarikrama yang memotivasi puluhan orang menerima pembabtisan di Sendangsono. (SD Kanisius Kenalan Borobudur, Kabupaten Magelang)

SD Kanisius Kenalan Magelang mengenang jejak iman Sang Pelopor. Napak Tilas Barnabas Sarikrama kembali digelar pada Selasa, 20 Mei 2025.

Kegiatan tahunan ini diinisiasi oleh Republik Anak Kenalan, komunitas siswa SD Kanisius Kenalan, Magelang, Jawa Tengah. Tahun 2025 ini, kegiatan diikuti oleh 13 siswa dari kelas 3 dan 4 SD.

Mengenang katekis pertama di Kalibawang

Tanggal 20 Mei dipilih sebagai hari napak tilas karena bertepatan dengan peringatan pembaptisan Barnabas Sarikrama pada 20 Mei 1904 di Muntilan oleh Romo Frans van Lith SJ.

Barnabas yang sebelumnya bernama Sariman adalah katekis pertama di Kalibawang.

Pembaptisan Barnabas menjadi titik awal tumbuhnya benih-benih iman Katolik di Pegunungan Menoreh. Puncaknya terjadi saat pembaptisan massal 171 orang di Sendangsono pada 14 Desember 1904, juga oleh Romo van Lith, SJ.

Berjalan kaki naik turun bukit untuk napak tilas pelayanan katekis Barnabas Sarikrama oleh murid dan guru SD Kanisius Kenalan. (SD Kanisius Kenalan)

Semangat sukacita mewartakan Injil

Setelah menerima baptisan dan nama baru Barnabas Sarikrama, ia mulai mewartakan ajaran Katolik ke berbagai daerah: Kajoran, Semagung, Tuksongo, Gempal, Wonolelo, hingga Kerug.

Berbekal Kitab Suci dan buku katekismus pemberian Romo van Lith, Barnabas berjalan kaki dari kampung ke kampung, menghadapi berbagai penolakan, namun tak pernah menyerah.

Semangatnya dalam menyebarkan kabar sukacita itulah yang diwariskan kepada para siswa SD Kanisius Kenalan melalui kegiatan napak tilas ini.

Menapaki rute napak tilas

Rute napak tilas dimulai dari Kapel Kerug hingga Gua Maria Sendangsono, dengan jarak sekitar 4 km. Anak-anak berkumpul pukul 07.00 pagi, mengenakan pakaian adat Jawa sebagai penanda budaya, membawa tongkat kayu penopang, serta tas kain atau glempo berisi bekal makan dan minum.

Acara dibuka dengan penampilan kisah hidup Barnabas Sarikrama yang diperankan oleh para siswa. Cerita dibagi dalam lima bagian dan ditampilkan di lima perhentian sepanjang perjalanan. Anak-anak mulai berjalan pukul 07.45 pagi.

Murid SD Kanisuis Kenalan Borobudur Magelang melakukan perjalanan napak tilas Barnabas Sarikrama. (SD Kanisius Kenalan)

Lima Perhentian, lima nilai hidup

Perjalanan ini melewati lima titik: Kapel Kerug, Watu Jengger, Dusun Tanjung, Dusun Wonotawang, Dusun Kajoran, dan berakhir di makam Barnabas Sarikrama di kompleks Gua Maria Sendangsono.

Di setiap Perhentian, kelompok siswa menampilkan satu bagian kisah hidup Barnabas. Mereka diajak merefleksikan nilai hidup yang dapat diteladani, lalu merangkainya dalam doa spontan.

Walau cuaca tak selalu bersahabat dan jalanan licin, semangat anak-anak tak luntur. Beberapa malah mengaku tak merasa lelah karena menikmati perjalanan bersama teman-teman mereka.

Lima Pemberhentian adalah lambang lima nilai. Ini ditemui para murid SD Kanisius Kenalan dalam program napak tilas jejak katekis Barnabas Sarikrama. (SD Kanisius Kenalan)

Membersihkan makam Barnabas Sarikrama

Setibanya di Sendangsono, anak-anak membersihkan makam Barnabas Sarikrama. Mereka mencabuti rumput, menyapu sisa lilin, dan menyiramkan air. Setelah itu, mereka berdoa dan menaburkan bunga.

“Saya ingin mencontoh Mbah Barnabas Sarikrama yang semangat dan pantang menyerah,” tulis Carel, siswa kelas 3, dalam refleksi pribadinya.

“Barnabas Sarikrama membawa sukacita bagi sesama. Ia membuat orang-orang kagum dengan semangatnya,” ujar Gemma, siswa kelas 4.

Warisan berharga Sang Katekis

Melalui napak tilas ini, anak-anak diajak menyelami nilai-nilai kehidupan Barnabas Sarikrama: kesabaran, ketekunan, keberanian, kesetiaan pada Tuhan, dan kegigihan dalam pelayanan.

Usai merampungkan perjalanan napak tilas jejak pelayanan katekis Barnabas Sarikrama, para peserta membersihkan makam dan tabur bunga. )SD Kanisius Kenalan_

KAS kenang Barnabas di HUT ke-85

Keuskupan Agung Semarang (KAS) juga mengenang Barnabas Sarikrama sebagai salah satu katekis penting dalam sejarah Gereja Katolik di Jawa Tengah. Misa syukur akan digelar di Stadion GOR Jatidiri, Semarang, Minggu, 29 Juni 2025, bertepatan dengan HUT ke-85 KAS dan untuk mengenang baptisan massal 14 Desember 1904.

Belajar mendalam dengan semangat sukacita

Kegiatan ini menjadi contoh penerapan metode deep learning:

  1. Belajar secara sadar (mindful).
  2. Bermakna (meaningful).
  3. Menyenangkan (joyful).

Anak-anak mempersiapkan diri dengan kesadaran: mengenakan pakaian adat, membawa tongkat, tas kain, serta menyadari makna peziarahan yang sedang mereka jalani.

Proses ini menumbuhkan kesadaran spiritual dan semangat iman. Jalan yang mendaki dan licin menjadi simbol perjuangan hidup. Perhentian menjadi stasi-stasi penyemangat—membangkitkan kembali semangat lewat canda, tawa, dan kebersamaan.

Sukacita menjadi tongkat penopang harapan yang mereka bawa sepanjang perjalanan.

Selamat kepada para siswa yang telah menjalani peziarahan iman ini.

Bapak Barnabas Sarikrama, doakanlah kami.

PS: Kisah ini diceritakan olehMaria Danis Oktaviana Rosari, Guru SD Kanisius Kenalan, Magelang – dalam wawancara tertulis bersama Sesawi.Net.

Baca juga: Jejak semangat katekis Barnabas Sarikrama

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here