Home BERITA Katekese Mengenal Sejarah dan Dinamika Keuskupan Agung Semarang

Katekese Mengenal Sejarah dan Dinamika Keuskupan Agung Semarang

0
13 views
Katekese Sejarah Keuskupan Agung Semarang. (KAS)

DALAM rangka memperingati 85 Tahun Keuskupan Agung Semarang (KAS) dan menjadikan Juni 2025 sebagai Bulan Katekese Mengenal KAS, kami—Tim Sejarah dan Tim Refleksi—menghadirkan sebuah cara sederhana namun bermakna bagi umat, yakni melalui buku Katekese Sejarah Keuskupan Agung Semarang ini.

Buku sederhana ini merupakan bentuk katekese yang mengajak umat untuk mengenal lebih dekat jejak langkah iman, perjuangan, serta pertumbuhan Gereja Katolik di wilayah yang kini dikenal sebagai Keuskupan Agung Semarang—yang membentang dari pesisir utara Jawa Tengah hingga lereng-lereng gunung di selatan.

Isi buku ini bukan sekadar kumpulan data atau kronologi sejarah. Lebih dari itu, ia menghadirkan kembali kisah-kisah inspiratif: para misionaris perintis yang membawa Kabar Gembira, para uskup yang menggembalakan dengan bijak dan setia, para imam, biarawan, dan biarawati yang tekun melayani, serta umat beriman yang tanpa lelah membangun dan merawat kehidupan Gereja di tengah berbagai tantangan zaman.

Kita menyadari bahwa sejarah Keuskupan Agung Semarang bukanlah cerita masa lalu semata, melainkan cermin dari dinamika sosial, budaya, dan iman yang terus hidup. Sejarah ini menandai perjalanan kita dalam menghadirkan garam dan terang di dunia, melalui doa dan karya sebagai bagian dari perutusan misioner.

Baca ini: https://online.fliphtml5.com/dipjy/dhaa/

Metode Syering Tujuh Langkah

Katekese sejarah dalam buku ini disusun dengan menggunakan pendekatan Syering Tujuh Laangkah yang dikembangkan dalam AsIPA (Asian Integral Pastoral Approach). Melalui metode ini, umat diajak untuk mendalami teks secara sederhana dan mendalam, baik secara pribadi maupun bersama dalam kelompok kecil, komunitas basis gerejawi, atau kelompok studi.

Pendekatan ini menekankan pentingnya pengalaman dan interpretasi pribadi terhadap teks. Kita percaya bahwa Tuhan berbicara kepada setiap orang dengan cara yang unik, melalui pengalaman batin dan refleksi iman masing-masing.

Adapun tujuh langkah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Mengundang kehadiran Tuhan.
  2. Membaca teks.
  3. Memperhatikan teks.
  4. Mendengarkan dalam keheningan.
  5. Berbagi iman (syering)
  6. Mencari pesan atau tanggapan pribadi.
  7. Mengungkapkan dalam doa.

Harapan dan doa

Kami berharap buku ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi umat untuk semakin mencintai dan memahami warisan iman yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita.

Semoga sejarah ini tidak hanya menjadi pengingat akan masa lalu, tetapi juga menjadi panduan untuk menapaki masa depan—dengan semangat pelayanan, persaudaraan, dan keadilan, sejalan dengan perutusan Kristus dan semangat Tahun Yubileum HUT ke-85 KAS.

Akhir kata, selamat menyelami lembaran-lembaran sejarah yang kaya makna ini. Semoga Tuhan senantiasa memberkati setiap langkah perjalanan iman kita bersama.

Baca juga: Studi bersama dan refleksi hidup menggereja di Keuskupan Agung Semarang

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here