Pemimpin Bijak

0
37 views
Pemimpin bijak
  • Bacaan 1: Hak. 9:6-15
  • Injil: Mat. 20:1-16a

Beberapa hari ini, kita disuguhkan berita beberapa pemimpin daerah yang menaikkan tarif PBB ratusan persen bahkan di Cirebon hingga 1000%. Mungkin para pimpinan daerah tersebut merasa benar (menurut dirinya) namun tidak bijak.

Saat ini, banyak orang kehilangan pekerjaan (karena ekonomi yang tidak stabil) membutuhkan pekerjaan. Banyak orang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka.

Sebagai pemipin, harus mampu memberikan jalan keluar bukan semakin menindas rakyatnya.

Saat pemilihan pimpinan raja di Sikhem, Yotam memperingatkan warga tentang latar belakang sosok yang dipilih (Abimelekh), keegoisan dan kejahatannya serta kebodohan warga Sikhem karena memilihnya. Dalam akhir perumpamaannya, Yotam mengingatkan tentang ambisi dan ketidaksetiaan pemimpin (terhadap rakyatnya) yang dapat membawa pada kehancuran:

“Jika kamu sungguh-sungguh mau mengurapi aku menjadi raja atas kamu, datanglah berlindung di bawah naunganku; tetapi jika tidak, biarlah api keluar dari semak duri dan memakan habis pohon-pohon aras yang di gunung Libanon.”

Hal sebaliknya dikemukakan Tuhan Yesus dalam perumpamaan seorang pemimpin yang bijak, peduli dan penuh perhatian pada rakyatnya untuk menggambarkan kebaikan Allah pada manusia.

Ada empat kondisi pekerja, yang disuruh kerja mulai dari jam:

  • Sembilan pagi
  • Dua belas siang
  • Tiga petang
  • Lima petang

Dari empat kondisi itu, tentu pekerja paling akhirlah yang paling stress. Waktu sudah menunjukkan jam lima dan ia belum dapat kerjaan (sebelum tuan itu datang). Terbayang hari itu, ia bersama keluarganya tidak akan makan.

Tragedi dan krisis ekonomi saat itu, menyebabkan setiap orang harus berjaga-jaga di pasar mencari pekerjaan untuk makan hari itu.

Kita melihat alegori kemurahan hati dan belaskasihan Allah yang luar biasa melalui tuan (pemimpin) yang baik hati tersebut. Meski diprotes oleh pekerja-pekerja yang datang lebih awal, namun ia tidak peduli.

“Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu._

Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?”

Pesan hari ini

Orang yang telah bertahun-tahun melayani Tuhan dengan mereka yang baru saja dibaptis, akan mendapatkan kasih karunia hidup kekal yang sama. Allah tidak pilih-pilih, sebab Ia memberi kesempatan dan “upah yang sama” setiap orang yang mau datang kepada-Nya dengan tulus hati.

“Pemimpin harus visioner dan memiliki pandangan ke depan lebih dari seorang karyawan.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here