Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Renungan Harian Pelita Hati: 10.09.2025 – Sabda Bahagia dan Peringatan

Pelita Hati: 10.09.2025 – Sabda Bahagia dan Peringatan

0
161 views

Sahabat pelita hati, 

SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem. 

Pelita sabda yang kita renungkan hari ini diambil dari Lukas 6:20-26 (Ucapan Bahagia dan Peringatan). Lukas menambahkan sejumlah kata peringatan yang ditujukan kepada orang kaya, yang kenyang, yang tertawa dan yang selalu mendapat pujian. Kelompok ini oleh Tuhan disebut sebagai “yang celaka.” Mengapa demikian? 

Sahabat terkasih, 

Gerak pewartaan dan karya Yesus dalam Injil memberikan perhatian khusus kepada orang kecil, lemah, miskin dan tersingkir. Orang-orang seperti inilah yang harus ditopang karena ketidakberdayaannya. Sebaliknya orang kaya mendapat peringatan keras dari Yesus dengan sejumlah perilakunya. Kita ingat kisah pemuda kaya yang ingin mengikuti Yesus. Ternyata ia menolak menjual harta bendanya dan membagikan kepada orang miskin. Demikian juga seorang kaya yang tidak peduli kepada Lazarus yang miskin. Kekayaannya membuat mereka keras hati dan tak peduli kepada sesama terutama yang lemah dan menderita. Nah, orang-orang kaya seperti inilah yang diperingatkan Tuhan. 

Semoga pelita sabda hari ini memacu kita untuk menjadi pribadi yang peduli terhadap sesama. Harapannya, kita dapat dikategorikan sebagai “Yang Berbahagia” atau yang berkenan di hati Tuhan. Tetap semangat dan berkah Dalem.

Bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin,
asal kita mau menyembah dan berserah.
Berbahagialah kamu yang miskin,
karena kamulah yang empunya kerajaan Allah.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Kolose 3:1-11

Lukas 6:20-26

Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: “Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa. Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar.Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here