
Dìzǐguī – Karakter dulu, baru ilmu pengetahuan.
Dìzǐguī (弟子规) – 总叙 (Zǒngxù)
Perumpamaan Pohon Pendidikan
Wáng Lǎoshī: Guru Mandarin, bijaksana, inspiratif.
Cindy: Siswa kritis, analitis.
Claudia: Siswa intuitif, penuh perasaan.
Dari ruang kelas di kejauhan tampak pohon muda baru saja ditanam.
Wang Lǎoshī: Pagi, Cindy, Claudia. Coba kalian lihat keluar.
Cindy dan Claudia menengok keluar; tampak sebuah pohon muda tegak, batang ramping, cabang baru tumbuh.
Claudia: Wah, pohon baru? Cantik sekali. penuh harapan.
Cindy mengamati: Pohon apa ini? Apakah akan berbuah?
Wang Lǎoshī mengangguk: Pohon ini disebut Pohon Pendidikan. Ia penuh harapan. Tapi, dari mana datangnya harapan?
Wang Lǎoshī mengajak mereka menuju pohon itu, berjongkok, menyentuh tanah di pangkal batang: Apa yang kalian lihat?
Cindy: Tanah.
Wang Lǎoshī: Tepat. Itu yang tampak di permukaan. Kekuatan sejatinya yang kelak menopang pohon dari badai dan angin, ada di dalam tanah.
Pagi tadi, saya dengar Cindy ngeluh soal banyaknya materi ujian. Dia bahkan bilang, ‘Aku harus jejalkan semua buku ini di kepalaku.’
Cindy, tersipu: Iya, Guru. Rasanya berat sekali.
Wang Lǎoshī: Wajar. Tapi pikirkan pohon ini. Apa yang terjadi kalau kita paksa dia langsung menghasilkan ratusan buah, sementara akarnya masih pendek dan lemah?
Claudia: Patah. Batangnya tak kuat. Buahnya jadi kecil dan hambar.
Cindy: Bahkan bisa tercabut dari tanah karena tak sanggup menopang beban.
Wang Lǎoshī, berseri: Tepat. Itulah analogi pendidikan. Kita sering buru-buru ngejar ‘buah’: nilai tinggi, ijazah, gelar, sementara lupa memupuk ‘akar’.
Dalam tradisi Tiongkok, ada Dìzǐguī (弟子规), Pedoman Perilaku untuk Murid. Di bagian awal, Zǒngxù (总叙), menjelaskan urutan pendidikan sejati.
Cindy: Dìzǐguī? Buku aturan kuno?
Wang Lǎoshī: Lebih dari aturan. Ia sistem pendidikan karakter yang sistematis.
Wang Lǎoshī: 圣人训、首孝悌、次谨信、泛爱众、而亲仁、有余力、则学文”
Shèngrén xùn, shǒu xiào tì, cì jǐn xìn, fàn ài zhòng, ér qīn rén, yǒu yú lì, zé xué wén.
Dìzǐguī – 总叙 (Zǒngxù) adalah pembuka yang merangkum urutan prioritas pendidikan Konfusianisme: karakter dulu, ilmu kemudian.
Pokok ajaran:
- 圣人训 (Shèngrén xùn) – Ajaran ini bersumber dari para bijak, khususnya Konfusius.
- 首孝悌 (Shǒu xiào tì) – Utamakan bakti kepada orangtua dan hormat pada saudara.
- 次谨信 (Cì jǐn xìn) – Latih diri menjadi hati-hati dan dapat dipercaya.
- 泛爱众 (Fàn ài zhòng) – Luaskan kasih sayang pada semua orang.
- 而亲仁 (Ér qīn rén) – Dekatlah dengan orang berbudi luhur.
- 有余力 (Yǒu yú lì) – Jika masih ada tenaga dan waktu.
- 则学文 (Zé xué wén) – barulah belajar ilmu pengetahuan dan budaya.
Intinya: Pendidikan dimulai dari keluarga, membentuk integritas pribadi, memperluas kasih sayang, memilih lingkungan baik, lalu menuntut ilmu. Menjadi baik lebih penting daripada menjadi pintar. Ilmu tanpa karakter berbahaya; karakter yang dibarengi ilmu membawa berkah bagi banyak orang.
Cindy: Jadi ilmu adalah puncak dari proses panjang. Kalau akarnya busuk, batangnya bisa tumbang, dan buahnya bisa jadi berbahaya.
Wang Lǎoshī, bangga: Tepat. Ilmu di tangan orang berbudi adalah berkah; tetapi di tangan orang tanpa karakter, bisa jadi senjata berbahaya.
Claudia: Oh, jadi, urutannya bukan “belajar dulu lalu jadi orang baik,” tapi “jadi orang baik dulu, maka belajar jadi bermakna.”
Wang Lǎoshī: Ya, pendidikan sejati adalah dé yù (pendidikan moral) lebih dulu, baru zhì yù (pendidikan intelektual).
Cindy: Iya ya. Nilai bukan segalanya. Fondasi karakter justru lebih penting.
Referensi
- Budi Pekerti Di Zi Gui. (2012) Pedoman Bagi Seorang Murid dan Anak. Mujur Offset Printer.
- Confucius. (Trans. 2006). The Chinese Classics: The Analects, The Great Learning & The Doctrine of the Mean (J. Legge, Trans.). Cosimo Classics. (Karya asli diterbitkan ca. 500 SM).
- Li, Y. (2010). The Dizigui: A Guide to Traditional Chinese Culture. Sinolingua Press.
- Wang, X. (2018). Early Confucian ethics and moral education. Dalam M. Slote & E. Sosa (Eds.), The Philosophy of Early Childhood Education (pp. 145-160). Routledge.
- Yu, T. (2017). The Way of Virtue: A Study of the Dizigui. Journal of Chinese Philosophy, 44(3-4), 284–301. https://doi.org/10.1111/1540-6253.12312
Footnote:
Dikembangkan sebagian dengan bantuan AI (DeepSeek, ChatGPT, Meta AI); dimodifikasi oleh penulis; lisensi: CC BY-NC 4.0.
Terima Kasih , menginspirasi..