- Bacaan 1: Rm. 8:1-11
- Injil: Luk. 13:1-9
Sering kita dengar bahwa kesempatan tidak datang dua kali. Namun, ada kalanya kesempatan yang sama bisa datang lagi dan inilah yang disebut kesempatan kedua. Merupakan sebuah peluang untuk memperbaiki diri, bertindak lebih baik, memulai kembali, atau mencoba lagi setelah mengalami kegagalan atau kesalahan di masa lalu.
Dalam perikop injil hari ini, Tuhan Yesus menggunakan dua contoh peristiwa tragis:
- Pembunuhan beberapa orang Galilea oleh Pilatus yang kejam
- Kecelakaan dalam konstruksi di kolam Siloam
Tuhan Yesus mengatakan bahwa pada masa sekarang, keberuntungan dan penderitaan bukanlah petunjuk mengenai keadaan rohani seseorang. Tuhan Yesus melanjutkan ajakan-Nya untuk berubah menjadi lebih baik selagi ada waktu:
“Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.”
Contoh selanjutnya adalah kisah pohon Ara yang dimohonkan untuk diberi kesempatan hidup setahun lagi, barangkali akan berbuah. Jika tetap tidak berbuah barulah di tebang.
Perang batin antara kebaikan melawan kejahatan memang terus berlangsung dalam kehidupan ini sehingga menyebabkan perubahan hidup itu memang berat.
Rasul Paulus dalam peneguhannya kepada Gereja di Roma mengatakan bahwa persatuan dengan Tuhan kita Yesus Kristus dimulai pada saat Pembaptisan. Pada saat itulah seseorang diberikan pencurahan Roh Kudus dan menjadi milik Kristus.
Mereka yang hanya hidup dari kedagingan (duniawi) maka akan binasa. Dan mereka yang hidup dipimpin Roh Kudus, meski hidup di dunia namun dipimpin oleh Roh Kudus yang memberi hidup kekal.
“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.”
Sebab Roh Kudus menyatakan bahwa kita dikasihi Allah karena kita semua adalah anak-anak-Nya sendiri.
Pesan hari ini
Berubahlah menjadi lebih baik (bertobatlah) mumpung masih ada waktu (kesempatan kedua).
Setiap orang yang sudah dibaptis punya kewajiban mematikan hidup “kedagingan” (duniawi) dan hidup tunduk pada Roh yang membawanya pada “Kebangkitan Badan” saat akhir zaman nanti.
“Mengubah sikap, mengambil tindakan dan membuat perubahan selalu menjadi tantangan.”



