Menata Ulang Hidup

0
78 views
Fokus pada Tuhan Yesus Kristus
  • Bacaan 1: Rm. 16:3-9,16,22-27
  • Injil: Luk. 16:9-15

Banyak orang hidup terfokus hanya mencari harta duniawi dan kadang malah melupakan tanggung jawab rohani yang harus dipikirkan. Sejak pagi hingga malam, tujuh hari selama seminggu hanya mengejar duniawi (harta dan martabat) meski mengaku beriman.

Harta memang penting sejauh hidup membutuhkannya namun bukan tujuan utama. Harta harus menjadi sarana untuk menunjukkan kasih, keadilan dan belas kasih.

Melanjutkan pengajaran-Nya kepada para murid tentang “Bendahara yang tidak jujur” di hadapan orang-orang Farisi dan ahli Taurat (yang sangat berorientasi kepada status dan harta duniawi), Tuhan Yesus menegaskan dua hal penting:

  • Tindakan di dunia memiliki konsekuensi rohani
  • Seseorang tidak mungkin melayani “dua tuan”.

Ketika seseorang menempatkan hal duniawi diatas panggilan (pengutusan) maka sebetulnya ia sedang mencabik-cabik imannya.

“Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?

Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?

Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan.”

Hati tidak bisa mendua.

Jika mengurus Mamon saja tidak bisa, bagaimana Allah bisa mempercayakan “Harta Sejati”, yaitu iman Kristus. Jika demikian maka harus menata ulang cara hidup kita. Bahwa Mamon (harta, martabat dan hal duniawi lainnya) yang dipercayakan kepada kita harus dikelola dengan baik untuk kemuliaan-Nya. Bahwa Mamon bukan tujuan dari hidup namun sebagai sarana untuk mengasihi sesama, supaya kita diterima di Kemah Abadi.

Hal ini diinspirasi oleh Rasul Paulus dan orang-orang terdekatnya yang tetap setia mewartakan injil meski menghadapi kesusahan dunia. Mereka berani mengorbankan hidup demi injil, misalnya Priskila dan Akwila serta rekan-rekan lainnya.

Pesan hari ini

Tuhan Yesus mengajarkan agar kita mampu mengelola Mamon dengan baik sebagai sarana untuk tujuan kekal di surga (fokus pada Allah). Paulus mengajarkan bagaimana mengimplementasikan ajaran tersebut (menggunakan rumah sebagai gereja, tenaga bahkan nyawa) untuk pelayanan injil.

Mari menata ulang cara hidup.

“Hidup ini singkat. Fokus pada apa yang penting dan lepaskan apa yang tidak penting.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here