Cinta yang Menghaguskan

0
45 views
Cinta yang menghanguskan
  • Bacaan 1: Yeh. 47:1-2.8-9,12
  • Bacaan 2: 1Kor. 3:9c-11,16-17
  • Injil: Yoh. 2:13-22

Ada orang bilang jika cinta itu buta. Cinta memang bukan sekedar perasaan namun kehendak demi kebaikan orang yang dicintai. Sebab cinta merupakan “getaran hati” yang membuat dirimu keluar untuk memberi dan hadir bagi orang lain.

Tentu saja, cinta senantiasa melibatkan pengorbanan waktu, tenaga, ego bahkan kadang luka. Namun disitulah cinta menjadi nyata bukan sekedar kata-kata.

“Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.”

“Menghanguskan” bukan bermakna negatif namun membakar habis diri dalam kasih yang sejati. Membakar ego, kesombongan, dan kepentingan diri demi sesuatu yang lebih besar. Cinta suci Yesus menunjukkan cinta sejati-Nya baik kepada Bapa maupun semua manusia berdosa sampai habis “Terbakar” seluruh-Nya di kayu salib.

Cinta Yesus menggerakkan semangat-Nya yang menyala-nyala demi kekudusan Bait Allah, simbol kehadiran-Nya. Namun banyak orang menjadikannya tempat transaksi jahat yang dibalut agama (penjualan hewan kurban, penukaran uang) yang menodai kekudusan Bait Allah.

Tanda kehadiran Allah dalam Bait Suci, ditunjukkan oleh nubuat Yehezkiel. Dikisahkan bahwa dibawah ambang pintu Bait Suci timbul sebuah air yang keluar lalu mengalir ke arah Timur. Karena Allah adalah sumber kehidupan maka setiap wilayah yang dilalui air tersebut menjadi hidup. Termasuk Laut Asin (simbol kematian karena tak ada makhluk yang hidup) pun menjadi tawar airnya sehingga memungkin makhluk air yang berkeriapan seperti ikan menjadi hidup disitu.

Allah juga hadir dalam diri umat Katolik melalui pencurahan Roh Kudus maka tubuhnya disebut sebagai Bait Allah. Hal ini ditegaskan oleh Rasul Paulus kepada Gereja di Korintus:

“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.”

Hari ini Gereja Katolik merayakan “Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran”. Gereja lambang umat Allah yang dibangun bukan dari kayu dan batu yang mati namun dari batu hidup. Dan kitalah batu hidup itu sebagai tempat tinggal Roh Kudus.

Pesan hari ini

Apakah cintamu pada Tuhan juga menghaguskanmu sebagai bentuk totalitas cintamu.

“Cinta bukanlah memiliki dan dimiliki namun sebuah pengorbanan dan perjuangan.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here