Menghampiri Tuhan dengan Penuh Keberanian

0
269 views
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (Ist)

Bacaan 1: Ibr 4:12 – 16
Injil: Mrk 2:13 – 17

JAKARTA pernah punya seorang Gubernur yang berani bicara lantang, apa adanya. Ia adalah Bapak Basuki Tjahaya Purnama atau yang sering dipanggil Pak Ahok.

Bicaranya ceplas-ceplos dan berusaha menerapkan pola pemerintahan “good governance”, yaitu pemerintahan yang bersih, baik dan berwibawa.

Ia berani bertindak bersih-bersih karena bekerja dengan tulus. Sejauh ini, ia memiliki “track record” yang bagus sehingga sulit dicari celah kelemahannya. Hanya orang yang “merasa bersih” maka berani melaksanakan pola pemerintahan bersih.

Rasul Paulus mengajak jemaat Ibrani dan kita semua pengikut Kristus teguh dalam iman Kristus. Sebab kita memiliki Imam Agung, yang telah bersedia menjadi seperti kita orang berdosa namun Ia tidak berbuat dosa.

Dengan keteguhan iman maka semestinya menjadi taat kepada-Nya. Tuhan berkenan kepada mereka yang taat pada perintah-Nya sehingga berani datang menghampiri takhta kerahiman-Nya. Sebab hanya orang berdosa yang malu datang pada Tuhan.

Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungjawab.

Tuhan Yesus memberi teladan kepada para pengikut-Nya, agar tidak mengasingkan orang-orang yang pernah berbuat salah (berdosa).

Orang bersalah pasti malu untuk tampil dihadapan orang banyak. Supaya mereka menjadi berani tampil, maka harus dibantu keluar dari kesalahannya dan bertobat.

Dengan perhatian yang bisa kita berikan maka orang-orang bersalah diharapkan memiliki rasa percaya diri lagi dan bisa memperbaiki kesalahannya. Sehingga dengan demikian ia menjadi berani datang kepada Tuhan.

“Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

Tuhan tidak mau kehilangan seorang pun umat-Nya.

Pesan hari ini

Banyak orang Kristiani malu datang ke Gereja karena merasa bersalah. Mari kita membawa orang sebanyak mungkin kepada Kristus.

Membantu mereka keluar dari rasa malunya sehingga berani datang kepada takhta kerahiman Allah dan bukan malah ikut mengucilkannya.

Hidup itu sangat sederhana, hanya orang-orang tertentu saja yang membuatnya jadi rumit. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here