Ad Maiora Natus Sum

0
5,079 views
St. Aloysius Gonzaga (Ist)

Puncta 20.10.21
Rabu Biasa XXIX
Lukas 12: 39-48

“KAMAR Romo dibobol maling,” suara Bu Darmiyati di telepon seberang sana. “Maling? Gereja sedang mis,a kok ada maling?” jawab saya tidak percaya.

Waktu itu, saya sedang dalam perjalanan ke Pakem. Hari Minggu sore ada dua kali misa, dan saat itu para bendahara biasanya berkumpul di ruang sekretariat menghitung kolekte.

Pencuri itu beroperasi pada saat misa kedua sedang berlangsung. Mereka mengira orang itu OMK. Semua orang tidak menduga. Pencuri menjalankan aksinya, pada saat semua orang tidak menyangka.

Ia ada di dekat kita yang tidak berpikir sedikit pun akan kehadirannya.

Dalam bacaan Injil, Yesus mengingatkan kepada murid-murid-Nya:

“Camkanlah ini baik-baik. Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kalian juga siap sedia, karena Anak Manusia akan datang pada saat yang tidak kalian sangka-sangka.”

Kita diajak berjaga-jaga. Yesus memberi gambaran tentang seorang hamba yang selalu siap sedia menanti tuannya pulang. Ia tidak tahu kapan saatnya. Bisa sore hari, bisa malam atau dinihari.

“Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya, ketika tuan itu datang.”

Kita diajak melakukan tugas sebagai hamba yang bertanggungjawab, tidak sembrono dan bahkan semau-maunya.

Apa yang menjadi tanggungjawab kita, kita jalankan dengan sebaik-baiknya.

Tidak boleh kendor dan bosan waktu berjaga. Hati-hati ketika kita semua merasa aman-aman saja. Kita menjadi terlena dan teledor.

Kita mulai bertindak seenaknya sendiri dan tidak mempedulikan lingkungan sekitar. Kita hanya akan menyesal apabila saatnya tiba.

Semua sudah terlambat, tak mampu direka ulang kembali.

Suatu kali, adik saya memberi nasihat pada ponakannya.

“Kalau kamu ikut seseorang, kamu harus berbuat melebihi tuntutan orang itu. Misalnya, tuan rumah bangun jam lima pagi. Kamu harus bangun lebih pagi, jam empat atau setengah lima.

Kalau dia minta menyelesaikan tugas satu hari, kerjakan kurang dari satu hari. Kalau sudah selesai, dan masih ada waktu luang, mintalah tugas lain yang bisa dikerjakan. Pimpinan pasti akan senang dan akan memberi tanggungjawab yang lebih besar lagi.”

“Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut daripadanya. Dan barang siapa dipercaya banyak, lebih banyak lagi yang dituntut daripadanya.”

Santo Aloysius Gonzaga pernah berkata, ”Ad maiora natus sum.” Yang artinya aku dilahirkan untuk melakukan hal-hal yang lebih besar.

Ia percaya bahwa Tuhan memberi kepercayaan kepada kita untuk melakukan hal-hal yang besar dan mulia.

Walaupun masih sangat muda, Aloysius berani mengorbankan hidupnya untuk menolong orang yang kena wabah pes waktu itu. Bisa dibayangkan seperti pandemi corona saat ini.

Aloysius mengerti dan sadar akan tanggungjawabnya sebagai hamba yang siap sedia.

Marilah kita melakukan tanggungjawab kita dengan baik sebagai kesempatan untuk berjaga bila saatnya tiba.

Purwokerto bukan Purwakarta.
Yang satu Jawa yang lainnya Sunda.
Jangan kendor jangan terlena.
Waktu Tuhan tak bisa disangka-sangka.

Cawas, tetap berjaga….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here