Adil

0
287 views
Adil by the Spinoff

Renungan Harian
Rabu, 13 Oktober 2021
Bacaan I: Rom. 2: 1-11
Injil: Luk. 11: 42-46
 

“Romo, mohon berkenan berbicara dan mengingatkan suami saya. Seperti Romo ketahui, suami saya amat aktif dalam pelayanan di gereja. Untuk urusan Gereja pasti menjadi nomor satu bagi suami saya. Bahkan ia rela untuk mengambil cuti untuk tugas pelayanan. Hidupnya selalu pelayanan dan pelayanan.
 
Selain itu, juga mohon Romo mengingatkan agar dia tidak mudah memberikan bantuan uang ke orang lain. Romo, dia itu orang entah terlalu baik atau bodoh, ia mudah sekali membantu orang, tetapi juga mudah ditipu karenanya. Sudah berkali-kali ia membantu orang dan ujung-ujungnya dia kena tipu.
 
Romo, saya tidak melarang suami saya aktif dalam kegiatan pelayanan di gereja, bahkan saya senang dan bangga. Saya juga tidak melarang suami saya untuk membantu orang; saya senang punya suami yang murah hati dan peduli dengan orang lain.

Namun saya berharap dia bersikap adil antara keluarga dan pelayanan.

Romo, ia itu sama sekali tidak pernah memperhatikan rumah. Semua urusan rumah harus saya. Ia kerja dan pelayanan itu saja kerjanya. Pekerjaan rumah tidak sedikit pun yang disentuh.
 
Ia sibuk kerja dan pelayanan saya bisa mengerti, saya mengalah. Namun sikapnya itu berbeda 180 derajat saat di gereja dan di rumah. Saat pelayanan dia dikenal sebagai orang yang ramah, murah hati selalu menolong.

Sedang di rumah dia itu sering marah-marah, selalu minta dilayani. Apalagi dengan anak-anak, dia sama sekali tidak perhatian. Beberapa kali anaknya tanya ini-itu atau minta jalan-jalan, dia menjawab sibuk dengan marah.

Belum lagi soal keuangan, dia di rumah amat pelit Romo. Uang belanja rumah selalu dijatah, cukup tidak cukup segitu, anak-anak minta dibelikan mainan sederhana selalu dijawab tidak ada uang. Kalau anaknya merengek, anaknya akan dimarahi.

Itulah Romo, persoalan dengan suami saya. Sekali lagi mohon agar Romo berkenan untuk menasihati suami saya,” seorang ibu bercerita.
 
Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam Injil Lukas, Yesus mengkritik sikap orang Farisi yang menjalankan aturan-aturan agama dan adat istiadat dengan sempurna namun semua itu hanya demi dilihat orang.

Sementara di baliknya banyak melakukan tindakan ketidakadilan.

“Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi. Sebab kalian membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kalian mengabaikan keadilan dan kasih Allah.”
 
Bagaimana dengan aku? Sudah adilkah aku?
 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here