Aku Ingin Melihat

0
147 views
Blaise Pascal

Kamis 01 Juni 2023

  • Sir. 42: 15-25
  • Maz 33: 2-3, 4-5, 6-7, 8-9
  • Mrk 10: 46-52

AHLI matematika Prancis Blaise Pascal berkata: “Pikiran kecil memperhatikan hal-hal yang luar biasa, pikiran hebat memperhatikan hal-hal yang biasa.”

Banyak orang yang mudah sekali memberi perhatian pada segala sesuatu yang penuh sensasi.

Dengan mudah orang mempercayai berita dan tawaran yang diberikan melalui berita atau media.

Padahal kita tahu bahwa setiap orang bisa membuat suatu konten supaya menarik perhatian orang dan kemudian vital.

Kebenaran dalam hidup ini tidak ditentukan oleh realitas akan kebenaran itu, namun oleh jumlah followers.

Maka meski muatan dan isinya tidak banyak memberi manfaat bagi kehidupan ini, namun jika punya banyak followers ungguhan yang biasa saja bisa viral.

Namun kita juga bersyukur bahwa dalam kehidupan yang dimobilisasi oleh dunia maya ini masih ada orang yang dalam sunyi bertekun melakukan pekerjaan yang baik dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup orang banyak.

Tidak perlu dipuji atau diviralkan namun setiap hari mengerjakan karya nyata demi menghidupi panggilan jiwa melayani sesama. Misalnya para dokter, guru dan security serta lain sebagainya.

Mereka bekerja dengan penuh kedisiplinan supaya kehidupan bersama lebih baik, aman dan bermartabat.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

Lalu Yesus berhenti dan berkata: “Panggillah dia.”

Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: “Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau.”

Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus.”

Yesus memperhatikan jeritan orang buta yang berteriak-teriak memanggil nama-Nya.

Bagi para murid dan orang-orang yang menyertai Yesus, teriakan orang buta itu mengganggu mereka namun bagi Yesus teriakan itu merupakan panggilan yang menuntut Dia berhenti dan memberikan perhatian.

Bagi orang banyak, Bartimeus orang buta yang meminta-minta di pinggir jalan itu, adalah objek untuk berbuat baik, dengan memberi sedekah, namun bagi Yesus dia itu anak Allah yang harus dikembalikan harkat dan martabatnya.

Mereka tidak harus menjadi objek belas kasih namun harus bangkit dan menjadi saluran berkat.

Bartimeus menanggalkan jubahnya dan mendapatkan Yesus. Jubah berbicara tentang dosa atau perbuatan yang lama.

Bartimeus bersedia menanggalkan jubahnya yang lama dan menerima jubah keselamatan yang baru dari Yesus.

Tidak akan terjadi mujkizat dalam hidup kita, jika kita masih nyaman manggunakan manusia yang lama.

Apa yang perlu diperbaharui dalam hidup kita melalui pembacaan hari ini?

Saatnya kini kita berani keluar dari lingkungan yang tidak baik, menerima diri sendiri, percaya diri, tidak minder, tidak mudah putus asa.

Namun untuk mendapatkan itu kita perlu ada komitmen kepada Yesus agar berubah setiap hari untuk menjadi sama seperti Yesus.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku berani mencari cara pandang baru untuk menemukan Tuhan?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here