Allah Tidak Salah Pilih

0
207 views
Allah tidak salah memilihmu
  • Bacaan 1: Kis. 13:13-25
  • Injil: Yoh. 13:16-20

Seorang preman bertobat dan meninggalkan dunia hitam, obat terlarang, dan minuman keras. Tangannya berhenti melakukan kejahatan, kakinya tidak lagi melangkah ke kumpulan gangster.

Dari Jakarta pulang ke kampung, dunianya telah berubah. Kakinya melangkah ke rumah ibadah, tangannya digunakan membuka lembaran Alkitab. Mulutnya memuji dan menyembah Tuhan. Hatinya diberikan untuk Tuhan.

Panggilan Tuhan itu, ia alami di tahun 1982. Tuhan menggunakannya sebagai pewarta Kerajaan Allah.

Apakah Tuhan salah memilihnya?

Mengapa Tuhan menggunakan mantan seorang jahat menjadi pewarta-Nya? Tentu saja Tuhan tidak salah memilihnya. Tuhan bisa menggunakan siapa saja sesuai kehendak-Nya, orang baik diutus demikian juga orang jahat diubah-Nya.

Rasul Paulus memiliki masa lalu kelam sebagai musuh Kristus serta para pengikut-Nya.

Saulus yang juga dipanggil Paulus di lingkungan Helenis, mengejar pengikut Kristus untuk dianiaya, dipenjarakan bahkan tak segan membunuhnya. Namun dalam perjalanan mengejar pengikut-Nya ke Damsyik, ia telah ditransformasikan lewat peristiwa Teofani.

Dalam kesempatan pewartaannya di Damsyik untuk pertama kalinya, Paulus menjelaskan bahwa Allah tidak salah memilih Bangsa Israel sebagai “Bangsa Pilihan”. Bangsa yang akan diutus mewartakan dan mengenalkan Allah kepada bangsa-bangsa. Meski sebagian besar bangsa Israel kuno menolak pengutusan itu namun Paulus telah menggenapinya.

  • Allah mengembalikan mereka dari penindasan di Mesir.
  • Memberikan (mengembalikan) “Tanah Terjanji”.
  • Memberikan para hakim, nabi serta raja-raja.

Allah tidak salah memilih bangsa itu dan sabda tidak bisa dibatalkan. Karena melalui merekalah, Allah menurunkan Mesias, Sang Juru Selamat. Kedatangan-Nya dipersiapkan oleh Yohanes Pembaptis, yang mendorong pertobatan bangsa itu sebelum menyambut kedatangan-Nya.

Tuhan Yesus tidak salah saat memilih Yudas Iskariot sebagai rasul-Nya. Namun Yesus tidak pernah memaksa Yudas (termasuk kita semua) untuk tetap mengikuti-Nya. Dan ternyata Yudas memang memilih mengkhianati-Nya, seperti telah dinubuatkan:

“Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia.”

Pesan hari ini

Tuhan tidak pernah salah memilih dan bisa mengutus siapa saja termasuk mereka yang punya masa lalu kelam. Namun semua kembali pada manusianya, apakah menerima atau menolak pengutusan-Nya.

“Jangan biarkan masa lalumu membunuh masa depanmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here