Anak Metropolitan Belajar Jadi Gembala

0
192 views
Gembala mengumpulkan domba by Eugène Joseph Verboekhoven, 1798-1881.

Puncta 30.04.23
Minggu Paskah IV
Minggu Panggilan
Yohanes 10: 1-10

SUATU kali anak-anak pelajar dari Jakarta mengadakan live in di desa. Waktu itu, saya bertugas di Klepu, wilayah pedesaan di pinggiran Yogyakarta.

Anak-anak kota metropolitan itu tinggal di keluarga-keluarga untuk ikut merasakan hidup di tengah kampung.

Mereka tinggal di keluarga petani, buruh, pedagang kecil di Pasar Godean. Pokoknya anak-anak harus belajar hidup di tempat yang sederhana.

Suatu kali ada anak perempuan yang tinggal di sebuah keluarga. Mereka punya peliharaan kambing. Anak ini disuruh menggiring kambing-kambing ke lapangan desa.

Melihat kambing-kambing berlarian ke sana kemari, ia kebingungan. Ia berusaha membimbing anak-anak kambingnya, tetapi justru berlari menjauh. Ia ikut berlari kejar-kejaran, takut kambingnya tersesat.

Anak ini menjerit-jerit ketakutan, ketika ada kambing yang “berik” dengan kambing milik orang lain. Ia terduduk menangis tersedu-sedu melihat kambing berkelahi dengan menghantamkan kepalanya satu sama lain.

Orangtua angkatnya menghibur dan menasihati. Ia dengan suara lantang memanggil kambing-kambingnya. Mereka kemudian mengikuti si empunya untuk digiring pulang ke kandang.

Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Gembala domba. Gembala membukakan pintu bagi domba-dombanya. Ia menuntun mereka ke padang rumput yang subur. Domba-domba mengenal suara gembalanya. Domba-domba hapal terhadap sang gembala.

Seorang asing tidak akan mereka ikuti, bahkan mereka lari karena takut terhadap orang yang tidak mereka kenal. Seorang gembala menjamin keselamatan semua dombanya. Relasi gembala dan domba sangat dekat karena mereka saling mengnal dan menjaga.

Yesus juga menjadi pintu bagi domba-domba-Nya. Semua domba masuk melalui Dia. Para penjaga pun akan memasuki kandang melalui pintu.

Mereka yang tidak melalui pintu adalah pencuri dan perampok. Mereka tidak menjaga keselamatan, tetapi justru mengancam dan membahayakan hidup para domba.

Kita diajak mengenal gembala yang sesungguhnya, gembala yang menjamin keselamatan dan hidup kita. Membangun relasi dengan gembala itu sangat penting.

Sebagai domba kita juga diajak masuk melalui pintu yang benar. Pintu yang mengarah menuju kandang yang aman adalah Yesus Kristus.

Kita semua dipanggil untuk terlibat dalam karya penggembalaan Kristus.

Jangan menjadi pencuri dan perampok di gereja. Ikutlah menjaga kawanan agar hidup damai, rukun dan sejahtera.

Pergi ke Kaliurang dengan bersepeda
Terasa kuat karna minum kelapa muda
Marilah ikut menjaga kawanan domba
Agar hidup rukun dan damai sejahtera

Cawas, menjaga kawanan dengan setia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here