Masalah yang muncul dalam perumpamaan ini adalah: undangan perjamuan nikah itu kehormatan atau gangguan? Dalam tradisi bangsa Yahudi, Undangan datang ke pesta nikah dari seorang Raja, merupakan sebuah undangan perjamuan resmi. Raja-raja kota sekitar yang diundang mendapat kehormatan dinyatakan sebagai kerabat dekat raja.
Mereka dinyatakan sebagai sekutu dan berbagi kuasa, keamanan dan kesejahteraan bersama. Tanggapan mereka punya makna ikatan kesetiaan kepada raja. Tetapi ternyata diundang pesta, merupakan hal yang merepotkan juga. Perjalanan ke tempat nikah, dapat memakan waktu berhari-hari; mungkin ada kesibukan di ladang, ada kegiatan lain yang lebih mendesak.
Ada penguasa-penguasa yang tidak mau setia kepada raja dan bersikap menantang: menangkap, menyiksa dan membunuh utusan itu. Penolakan adalah penghinaan. Karena itu mereka dihukum dengan keras oleh Raja itu. Orang-orang lain yang diundang, bukan langsung dipaksa datang. Mereka diberi undangan dan diharapkan datang pada waktunya. Tamu yang begitu tidak perduli pada Raja yang mengundangnya, pantas diusir, bahkan dibuang dari tempat pesta.
Allah yang sabar
Dalam perumpamaan ini, Yesus menunjukkan: Allah begitu sabar dan ingin mengundang kita ikut dalam PerjamuanNya; tetapi banyak orang menolak dan acuh tak acuh. Waktu Mateus mencacat cerita ini, orang Kristen lah orang-orang dari jalan-jalan yang diundang Allah ke Perjamuan Nikah PutraNya; setelah orang-orang Yahudi, penerima undangan pertama, menolaknya.
Tetapi ada orang-orang Kristen yang hidupnya tidak sesuai dengan panggilan Allah. Kita lah orang-orang dari jalan-jalan yang diundang Allah ke Perjamuan Nikah PutraNya. Kita bukan orang-orang yang menangkap dan membunuh utusanNya. Tapi apakah kita tidak menolak undanganNya dengan sibuk dalam urusan kita sehari-hari, atau acuh tak acuh dengan tak mau memakai pakaian kebenaran, kasih dan keadilan?
Iblis mengadakan pertemuan akbar. Kita punya masalah besar. Kita tak dapat mencegah orang-orang Kristen pergi ke gereja, membaca Alkitab dan mengalami keakraban dengan Kristus. Kalau hubungan akrab mereka dengan Kristus dibiarkan, kuasa kita akan hancur. “Apa yang dapat kita lakukan?” Kita terpaksa membiarkan mereka ke gereja, melakukan semua kegiatan suci mereka. Tetapi kita harus mencuri waktu mereka sehingga mereka tidak dapat menjadi akrab dengan Yesus.
Jadi para setan, jauhkan mereka dari keakraban dengan Yesus! “Bagaimana caranya?” Buat mereka sibuk pada hal-hal yang tidak pokok dalam hidup mereka. Penuhi pikiran mereka dengan berbagai macam hal. Goda mereka untuk beli-beli, pinjam, pinjam. Bujuk suami dan istri untuk kerja 7 hari seminggu, 12 jam sehari untuk dapat memenuhi kebutuhan gaya hidup mereka yang kosong. Jaga agar mereka tidak punya waktu untuk anak-anak. Kalau keluarga mereka tercerai berai, rumah mereka tidak dapat menjadi tempat perlindungan dari beban kerja harian mereka. Rangsang terus pikiran mereka sehingga mereka tidak lagi dapat mendengar suara keheningan.
Ajak mereka pasang radio, kaset, CD saat mereka di jalan. Jaga agar TV, CD, Komputer, handphone, games selalu hidup di rumah mereka. Usahakan agar di rumah makan selalu ada musik-musik yang mengalihkan perhatian mereka dari Tuhan. Penuhi meja dengan majalah dan koran, sibukkan pikiran mereka 24 jam sehari. Penuhi jalan-jalan dengan iklan dan reklame. Tarik perhatian mereka dengan semua tawaran dan hadiah yang memberi harapan palsu.
Jaga agar model-model cantik selalu ada di majalah, sehingga orang percaya bahwa kecantikan kulit itu yang penting sehingga orang tidak puas terhadap pasangannya. “Wow, hal-hal ini akan segera menghancurkan keluarga mereka!” Pada saat santai, buat mereka berlebih-lebihan sehingga mereka kembali bekerja dengan badan lelah. Jangan biarkan mereka menikmati keindahan alam untuk menemukan kebesaran Tuhan. Kirim mereka ke tempat-tempat hiburan dan sibukkan mereka!
Kalau mereka datang ke pertemuan rohani, buat mereka bergosip dan ngobrol, sehingga mereka pulang tidak dengan ketenangan rohani, tetapi dengan emosi yang bergejolak. Biarkan mereka mencari jiwa-jiwa untuk ditobatkan. Tetapi jejali hidup mereka dengan segala alasan baik, sehingga mereka tidak sempat menimba kekuatan mereka dari Kristus. Segera mereka akan berusaha dengan kekuatan mereka sendiri, mengurbankan kesehatan, keluarga untuk semua alasan baik itu. “Ya! Begitu caranya!” Hasil kesepakatan itu dilaksanakan dengan segera. Para setan membuat orang Kristen dimana saja menjadi sibuk-sibuk dan tergesa-gesa berlarian kian-kemari.
SIBUK: Setan Ingin Buat Urusan Kacau
Apakah Iblis berhasil dengan rencananya? Anda dapat menilai sendiri. Dalam hidup keseharian anda, dalam kegiatan kegerejaan kita, apakah kita menjadi semakin erat dan akrab dengan Yesus Kristus atau tidak? Allah mengundang kita karena ingin kita berhabagia dalam persatuan dengan Dia. Apakah kita menjadi bahagia karena kita percaya dan menerima undanganNya? AMIN.
MINGGU BIASA 28. A; 9 Oktober 2011
Yes. 25:6-10a; Flp. 4:12-14; Mat. 22:1-10
Informasi yang sepotong sepotong itu pula yang sering kita terima dalam berbagai pemberitaan di media massa.