Andhap Asor

0
471 views
Rendah hati

Bacaan 1: Yes 1:10. 16-20

Injil: Mat 23:1-12

Dalam Bahasa Jawa terdapat istilah “andhap asor”, yang sebenarnya merupakan dua kata sama artinya. Dua kata yang berarti sama-sama rendah hati namun digunakan secara bersamaan.

Andhap asor biasanya digunakan untuk menilai kepribadian seseorang.

Merupakan ajaran leluhur orang Jawa, untuk selalu menjadi orang yang rendah hati meskipun sedang menduduki kursi tinggi (jabatan tinggi). Jabatan tinggi bukan untuk disombongkan apalagi menindas orang lemah.

Sebagai pemimpin, meski bersikap “andhap asor” (rendah hati) justru tetap disegani dan dihormati orang lain.

Sikap inilah yang dikritik oleh Tuhan Yesus atas sikap para pemimpin agama Yahudi saat itu. Mereka telah “menduduki kursi Musa” yang berarti adalah “guru keteladanan Musa”. Namun malah disalahgunakan mereka.

“Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.”

Demikian pesan Yesus kepada para pengikut-Nya.

Apa yang mereka ajarkan tak sesuai dengan kelakuannya. Apa yang mereka tampilkan hanyalah pencitraan saja dan bersikap “bossy” (sebagai bos besar yang suka memerintah). Yesus berpesan agar ajaran mereka tetap dihidupi namun jangan meniru kelakuannya.

Sikap-sikap sombong, “bossy” dan suka menindas rakyat ini sebenarnya merupakan warisan bangsa Israel kuno. Sehingga mereka mendapat teguran keras dari Allah melalui Nabi Yesaya.

“Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!…”

Mereka diminta segera bertobat dan Allah berjanji untuk memulihkan dosa mereka.

“Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.

Namun jika mereka tetap tegar tengkuk dan tidak mau “andhap asor” maka akan binasa.

Pesan hari ini

Orang yang “andhap asor” (rendah hati) tidak akan jemawa dengan pujian-pujian yang berujung pada kejatuhan.

Selaraskan antara kehidupan keagamaanmu dengan perilakumu.

“Percayalah, seseorang yang “andhap asor” (rendah hati) akan lebih banyak disukai oleh orang-orang disekitarnya.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here