Dan. 6:12-28.
Mzm.Dan.3:68-74.
Luk.21:20-28
KITA kadang menghadapi suasana yang mencekam.
Hati kita dikuasi oleh rasa resah, cemas, dan ketakutan hingga mengerus akal sehat.
“Pengalaman takut yang mencekam pernah kami alami, ketika terjebak dalam kerusuhan akibat konflik antar suku, tahun 2001 di Kalimantan,” kata seorang teman.
“Saat itu kami sedang dalam perjalanan menuju sebuah kota di Kalimantan untuk mengikuti kapitel,” lanjutnya.
“Situasi kacau dan di beberapa tempat terjadi pembunuhan dan pembakaran,” katanya.
“Dalam situasi seperti itu, kami hanya bisa berdoa mohon perlindungan Tuhan dan berserah pada-Nya, dan berharap segera terjadi perdamaian, sambil tetap berusaha meneruskan perjalanan,” lanjutnya.
“Tidak ada kekuatan yang bisa menjamin hidup kita kecuali perlindungan Tuhan,” ujarnya.
“Catatan penting bagi kami, adalah jangan sampai ketakutan membuat kita menyerah dan terpuruk namun harus dihadapi dengan tabah dan bijak,” katanya lagi.
“Kapan pun kita bisa berhadapan dengan berbagai macam kekacauan yang terjadi, baik yang skala pribadi maupun yang massal,” ujarnya lagi.
“Kenyataan sakit, kelaparan, penganiayaan, dan macam-macam situasi lainnya bisa menjadi sumber kekacauan yang bisa dialami siapa saja,” katanya.
Dalam bacaan Injil kita dengar demikian.
“Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.”
Banyak alasan orang tidak berani mengangkat muka.
Kadang orang merasa minder hingga tidak berani mengangkat muka, karena merasa diri orang kampung, dari keluarga sederhana, punya kemampuan terbatas.
Ada pula yang tidak berani angkat muka, karena merasa segan atau menaruh hormat terhadap atasan, bos, atau tokoh terhormat.
Tapi tidak jarang juga orang tidak sanggup mengangkat muka, karena kelewat malu setelah berbuat salah atau ketahuan melakukan kejahatan.
Yesus menyuruh kita, “angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat”. Kita disuruh angkat muka, karena ada kaitannya dengan akan datangnya Anak Manusia dan saat penyelamatan.
Maka kita tak perlu segan, malu, apalagi cemas dan takut, baik karena kesederhanaan diri, dosa dan kesalahan; oleh penganiayaan dan penindasan, bencana dan malapetaka apa pun.
Dalam segala situasi kita harus teguh, kuat berakar dan berpegang pada Tuhan, karena Dialah juru selamat kita.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku tertunduk lesu dan tak bergairah menjalani kehidupan ini?