Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Renungan Harian Antara Roma, Sodom dan Gomora

Antara Roma, Sodom dan Gomora

0
57 views
Penganiayaan hebat di Roma
  • Bacaan 1: Kej. 18:16-33
  • Injil: Mat. 8:18-22

Hari ini Gereja Katolik memperingati para martir pertama di Roma pada tahun 64 Masehi. Peristiwa genosida mengerikan atas jemaat Kristen oleh Kaisar Nero sebagai tumbal (kambing hitam) atas kemarahan warga Roma karena kebakaran hebat yang meluluh lantakkan hampir dua pertiga kota Roma.

Kaisar Nero menuduh jemaat Kristen yang menyebabkan kebakaran hebat tersebut dan menghukum mati mereka dengan berbagai cara kejam. Peristiwa itu ditulis oleh sejarawan Tacitus dan Paus Klemens I.

Peritiwa tersebut semakin menguatkan iman kristiani jemaat saat itu di Roma dan terasa ke seluruh dunia hingga hari ini. Bukan pertama terjadi dan bukan pula yang terakhir bagi umat kristiani.

Jauh sebelum itu Kitab Kejadian mencatat, Allah berencana meluluhlantakkan kota Sodom dan Gomora. Hal itu direncanakan-Nya karena kejahatan yang banyak dilakukan di sana.

“Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya.” Sabda-Nya.

Saat Tuhan bersama dua malaikat-Nya memberitahukan kepada Abraham, terjadi negosiasi. Abraham menawar agar kedua kota tidak dihancurkan jika terdapat sejumlah orang benar, mulai dari 50 hingga terakhir 10 orang. Itulah jumlah minimum yang ditetapkan Tuhan, agar kedua kota tersebut tidak dibinasakan-Nya.

Dari sini kita mengetahui bahwa Tuhan senantiasa memberi kesempatan pada manusia untuk bertobat sebelum dihukum. Tuhan masih berkenan memberikan syarat minimum pada manusia agar bisa diselamatkan.

Syarat mengikuti Tuhan Yesus tidak selalu mudah dan nyaman. Bisa berarti melepaskan kenyamanan duniawi. Ada dua contoh pengorbanan duniawi yang disampaikan-Nya kepada:

  • Ahli Taurat, harus bersedia melepaskan kenyamanan duniawi (diumpamakan dengan tempat tinggal).
  • Murid-Nya, prioritas memberitakan Kerajaan Allah daripada kepentingan duniawi bahkan termasuk pemakaman.

“Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi *Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.

Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”

Pesan hari ini

Semakin Gereja dianiaya, maka semakin bertumbuh dan berkembang sesuai rencana-Nya.

Tuhan senantiasa memberi kesempatan bagimu untuk bertobat dengan memberikan syarat minimum dan kamu pasti bisa jika mau.

“ _Kurangnya waktu sebenarnya adalah kurangnya prioritas._”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here