DALAM perjalanan waktu, zaman semakin berkembang pesat sehingga kemajuan teknologi mangalami perubahan setiap saat. Dari perkembangan itu, perubahan teknologi yang sangat besar pengaruhnya bagi manusia yaitu kemajuan sosial media.
Kemajuan ini memang baik dan mendukung kemudahan bagi komunikasi setiap orang. Adanya sebuah kemajuan sosial media ini membuat setiap orang dengan mudah mengakses atau medapat informasi secara cepat.
Yang baik jadi buruk
Namun pada kenyataan saat ini, media sosial ini sering menjadi sarana yang tidak tepat oleh orang atau individu tertentu. Sehingga sosial media yang seharusnya sebagai media atau sarana penunjang, kini menjadi sarana pemecah-belah dalam hidup masyarakat dan kalangan tertentu.
Konkretnya banyak tindakan-tindakan yang tidak terpuji dan tidak beretika dilakukan oleh para pelaku atau subjek sosial media.
Misalnya menyebar berita hoaks, menuai komentar-komentar yang sifatnya mencela orang lain, menjelekan etnis atau suku tertentu melaui konten yang dibuat.
Etika yang tidak baik dalam tindakan tersebut, menunjukan bahwa setiap orang masih kurang menyadari nilai moral dalam hidupnya.
Dari sini bisa dilihat, bahwa kemunduran nilai kemanusiaan dalam rasa saling menghormati dan menghargai sebagai satu matabat melalui hidup bersama semakin terkikis.
Dalam buku Menjadi-Mencintai Berfilsafat Teologi Sehari–hari, Armada Riyanto menyatakan: “Kemunduran humanitas menjadi bukti bahwa teknologi memiliki jalan pikirnya sendiri, yang dalam beberapa hal menghancurkan kemanusiaan.” (Armada Riyanto, 2013).
Maka sikap bijaksana bersosial media merupakan unsur yang harus dimiliki setiap orang. Dengan tujuan supaya setiap orang dapat beretika dengan baik kepada sesamanya.
Kemudian, supaya mencapai proses bijaksana dalam bersosial media, seseorang harus memiliki sikap kontrol diri yang dibagun dalam hidup sehari-hari.
Maka nilai-nilai kasih yang tumbuh dalam hati setiap orang, hendaknya menjadi kontrol dasar mengasah kepekaan hidup yang harus selalu diarahkan pada sikap dan komunikasi dengan orang lain, melalui cara hidup yang baik.
Dalam bukunya, Prof. Armada Riyanto menyatakan, “Baik adalah fondasi dari etika tata hidup bersama dan baik adalah itu yang akan menyertai diskusi mengenai keadilan, kesejahteraan, kemakmuran, kesedarajatan dalam tata hidup bersama.”
Dengan demikian, sikap baik merupakan sesuatu yang sangat penting dalam relasi dengan sesama. Secara nyata sikap baik harus ditunjukan melalui sikap sopan dan tutur kata yang tidak menyinggung orang lain dalam bersosial media.
Dengan adanya kesadaran tersebut, setiap orang akan kembali diarahkan lebih baik. Agar menggunakan sosial media Whatsaap, Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram dengan baik. Sesuai kegunaannya sebagai sarana komunikasi dan membagi informasi yang menunjang kepentingan bersama.
Tahu aturan umum
Lalu, selain memiliki sikap kontrol diri yang ditunjukan dengan cara hidup baik dalam komunikasi dengan orang lain melalui sosial media, hendaknya pula setiap orang menyadari akan pentingnya mempelajari hukum-hukum bersosial media.
Karena itu, dalam konteks ini setiap orang harus mengerti UU ITE dan menjadikan hukum tersebut sebagai haluan atau landasan dalam bersosial media.
Pentingnya pemahaman setiap orang akan aturan dalam UU ITE, akan mengajak setiap orang semakin meningkatkan integritas kebijaksaannya dalam tugas dan tanggu jawab sebagai pelaku atau subjek dari sosial media.
Dengan memahami UU ITE yang mengatur sosial media, hal itu dapat membantu orang mensosialisakan kebaikan kepada sesamanya. Juga mengajak sesamanya semakin bijaksana menggunankan sosial media ke arah lebih positif. Yang mampu menciptakan rasa aman bagi setiap orang dalam bersosial media.
Jika terbentuk sikap bijaksana setiap orang yang memperhatikan pentingnya etika dalam sosial media, maka hal-hal negatif sebagai dampak sosial media dapat diatasi. Paling tidak, ya bisa dihindari oleh para pelaku sosial media.
Dari kondisi tersebut, maka setiap orang dengan mudah tumbuh sebagai pribadi yang menyuarakan etika dan kebaikan dalam sosial media. Juga bisa membawa dampak positif bagi diri sendiri dan dampak positif yang bisa dirasakan oleh orang lain.
Maka, adanya kebijaksanaan dalam bersosial media, sebenarnya pula menjadi alarm yang harus disadari. Agar melalui kebijaksanaan yang ada, orang memiliki konsistensi diri yang tidak mudah terpengaruh untuk melalukan sikap yang tidak terpuji.
Sikap bijaksana hendaknya menjadi sikap yang menanamkan semangat lepas bebas. Dalam bersosial media di tengah perkembangan zaman yang setiap waktu selalu mengalami perubahan.