Bahagia Boleh Saja Hilang, tapi Sukacita Jangan Sampai

0
909 views
Sukacinta jangan sampai hilang. (Ist)

Bacaan 1: Hos 2:13. 14b-15. 18-19
Injil: Mat 9:18-26

BAHAGIA dan kesedihan bisa datang silih berganti dalam kehidupan. Bahagia hanyalah sebuah ungkapan emosi perasaan senang, syukur dan puas karena terbebas dari kesusahan.

Ukurannya tentu saja berbeda bagi setiap orang. Namun, benang merahnya ada pada kepuasan terhadap hidup.

Sebaliknya kesedihan bisa dialami, ketika perasaan bahagia itu hilang. Misalnya kehilangan sesuatu termasuk anggota keluarga, saudara atau sahabat yang meninggal.

Sedangkan sukacita adalah suatu karunia dari Roh Kudus karena iman Kristus:

”Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan.” (Gal 5:22).

Sukacita bisa didapatkan, karena penyertaan Allah atau karena bersama-sama dengan Allah dan melaksanakan kehendak-Nya.

“Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu, hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram.” (Mzm 16:8-9).

“Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.” (Yoh 15:10-11).

Kita melihat dua tokoh luar biasa dalam injil hari ini:

Kepala rumah ibadat kehilangan kebahagiaan karena anaknya mati. Namun, imannya tetap hidup maka ia datang kepada “Sang Sumber Kehidupan” yaitu Yesus Kristus.

“Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup.”

Dan seorang perempuan yang telah dua belas tahun mengalami pendarahan.

“Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”

Jawaban Yesus adalah:

“Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.”

Yesus mengusir semua orang yang tidak percaya kepada keilahian-Nya.

Allah menghukum mereka yang meninggalkan-Nya seperti bangsa Israel kuno saat mereka berselingkuh pada Baal.

Namun Allah adalah kasih, Ia tetap mengupayakan umat-Nya kembali kepada-Nya serta memberi kelegaan penuh.

“Sebab itu, sesungguhnya, Aku ini akan membujuk dia, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya.

Aku akan memberikan kepadanya kebun anggurnya dari sana… Aku akan meniadakan busur panah, pedang dan alat perang dari negeri, dan akan membuat engkau berbaring dengan tenteram.”

Pesan hari ini

Dengan iman Kristus, kita akan mendapatkan sukacita abadi yang melebihi kebahagiaan apapun di dunia dan terbebas dari kesedihan.

Tuhan akan mengusir dan menghukum siapa saja yang tidak percaya keilahian-Nya.

“Sukacita tidak dalam hal-hal; itu ada di dalam kita.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here