Minggu 19 November 2023.
- Ams. 31:10-13,19-20,30-31;
- Mzm. 128:1-2,3,4-5;
- 1Tes. 5:1-6;
- Mat. 25:14-30 (panjang) atau Mat. 25:14-15,19-21 (singkat).
MESKI sekecil apa pun partisipasi dari orang kurang mampu, sangatlah penting untuk diminta, karena jika mereka hanya menerima segalanya dengan mudah dan gratis kadang mereka tidak menghargainya.
“Banyak barang yang dibeli dengan mudah dan tanpa memeras keringat untuk mendapatkannya, namun kemudian cepat rusak dan tidak terawat bahkan tidak diperhatikan sebagaimana mestinya,” kata seorang bapak.
“Setiap kali selesai kegiatan di gereja, properti dan benda-benda hiasan yang sebenarnya bisa digunakan lain kali, diabaikan begitu saja,” ujar bapak itu. “Tidak ada yang mau mengurusnya hingga rusak atau hilang percuma,” sambungnya.
“Padahal dibeli dengan harga yang mahal, namun tidak ada yang merawatnya,” jelasnya. “Memang inilah satu kelemahan dalam Gereja adalah merawat dan menjaga barang-barang inventaris milik Gereja,” tegasmya.
“Dalam hidup ini kita selalu dihadapkan pada sebuah bentuk pertanggungjawaban atas kepercayaan yang kita terima dalam hidup ini,” paparnya. “Merawat dan menjaga serta mengembangkan segala sesuatu yang dikaruniakan Tuhan adalah panggilan setiap orang,” lanjutnya.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian: “Sebab hal Kerajaan Surga sama seperti seorang yang mau bepergian keluar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.”
Kita semua ingin menerima berkat, namun sering kali berkat itu tidak kita kelola dengan baik sama seperti dalam bacaan yang kita dengar hari ini. Setiap orang yang setia akan menerima upah. Upah dari kesetiaan adalah bentuk penghargaan kepada pengelolah talenta.
Ada sebuah kejelasann dalam kerajaan Surga adalah memberi hukuman kepada yang tidak setia dan memberi penghargaan kepada yang setia.
Dengan pandangan ini maka ada perbedaan perlakuan kepada hamba-hamba yang taat, dan yang jahat.
Di sini nampaklah keadilan dalam kerajaan Allah. Mereka yang setiawan akan mendapat perlakuan bukan saja khusus, tapi istimewa.
- Pertama, mereka akan disapa “baik sekali perbuatanmu”, suatu penegasan akan bentuk kesetiaan itu. Mereka telah melakukan apa yang baik dan benar, tidak menyimpang dari kepercayaan yang diberikan.
- Kedua, upah berikut yang diterima hamba yang setiawan adalah menerima “tanggungjawab jawab dalam perkara yang lebih besar”. Berkat akan ditambah-tambahkan.
- Ketiga, “turut dalam kebahagian tuanmu”. Menikmati kebahagiaan dalam Kerajaan Surga adalah suatu kebahagiaan spiritual dari pengusaha-pengusaha talenta.
Penghargaan tertinggi dari para pengusaha talenta adalah menikmati kebahagiaan bersama pemberi talenta. Ketika Gereja mula-mula dianiaya dan dihambat, maka kepada yang setiawan dijanjikan “menerima mahkota kehidupan”, ini suatu kebahagiaan hidup kekal bersama Tuhan Yesus di surga.
Bagaimana dengan diriku? Apakah aku menerima pujian karena mengembangkan talenta yang diberikan Tuhan dalam hidupku?