Home LUMBUNG GAGASAN Bebas Stres, Bebas Pengendalian Diri (2)

Bebas Stres, Bebas Pengendalian Diri (2)

0
Ilustrasi by ist

Stress merupakan salah satu faktor yang banyak menyebabkan tubuh sakit. Tubuh sakit bisa menyebabkan stress. Bisakah stress diakhiri tanpa proses pergulatan panjang yang bernama pengendalian diri? Berbagai macam gejala stress dapat terlihat baik dalam aspek kognitif, emosi, fisik, dan perilaku. Masalah-masalah di luar batin bukanlah akar penyebab stress, tetapi bisa memicu munculnya stress.

 

 

Mengolah Akar Masalah dan Meredakan Stress

Batin belum akan bebas dari stress hanya dengan menjauhkan faktor-faktor pemicunya tanpa menyelesaikan akarnya. Akar penyebab stress tidak lain adalah pola batin yang menolak atau melawan apa yang tidak disukai, ambisi mengejar hasil atau sukses, kaku atau tidak lentur terhadap gerak perubahan, pola batin yang memupuk harapan, gerak batin yang menjauh dari “apa adanya” dan mengejar “apa yang seharunya”.

 

Ada banyak masalah kesehatan yang disebabkan stress, misalnya, rasa sakit di bagian-bagian tubuh, sakit jantung, masalah pencernaan, insomnia, obesitas, perubahan warna kulit, berbagai penyakit karena kurangnya kekebalan tubuh.

 

Ada banyak cara atau teknik untuk meredakan stress. Misalnya: mengunjungi atau berhubungan dengan teman atau keluarga yang hangat; mengembangkan sikap dan pandangan yang benar dalam menghadapi tantangan; memiliki sense of humor, tidak kaku terhadap perubahan; memiliki hidup spiritual yang sehat; rutin olah raga, melakukan aktivitas fisik, relaksasi, mempraktikkan meditasi ketenangan atau penyembuhan, mempraktikkan yoga atau tai chi; memiliki kemampuan mengontrol emosi.

 

Berbagai teknik di atas bisa meredakan atau mengurangi stress, tetapi tidak cukup membuat kita sungguh-sungguh bebas dari stress. Periksalah batin Anda. Saat stress menyerang, apakah Anda tidak cepat mengenali dan butuh waktu lama untuk bebas darinya lewat berbagai daya upaya? Apakah Anda dengan mudah dibelenggu kebencian atau kemarahan dan lama dalam melepaskan? Apakah Anda amat tergantung orang lain, seperti teman atau keluarga, untuk membuat Anda merasa tenang di saat-saat sulit?  Apakah Anda sering terganggu atau tergoncang batinnya terhadap hal-hal yang tidak Anda suka? Apakah Anda sering tidak bersemangat (loyo, lumpuh), agresif (marah), atau menarik diri (isolative) ketika datang masalah? Apakah Anda memiliki masalah emosi atau masalah pribadi dan Anda tidak melihat perubahan yang signifikan lewat upaya pengendalian emosi atau pengendalian diri?

 

Kalau jawaban Anda “ya”, teknik-teknik yang Anda praktikkan tidak membuat Anda sungguh bebas dari stress. Pengendalian emosi atau pengendalian diri tidak membuat kita bebas stress. Mengapa demikian?  Adakah pendekatan lain yang mampu membuat kita sungguh-sungguh bebas stress?

 

Kesadaran Diri, Bukan Pengendalian Diri

Pengendalian emosi atau pengendalian diri sesungguhnya adalah pembuangan energi. Ini terjadi karena ada jarak antara apa yang dikendalikan dengan si pengendali. Apa yang dikontrol dengan si pengontrol. Ketika terjadi jarak antara si pengendali dan apa yang dikendalikan, terjadi konflik atau pergulatan. Konflik ini membuang-buang energi.

 

Si pengendali sesungguhnya tidak berbeda dari apa yang dikendalikan. Keduanya tidak berbeda. Bisakah melihat dengan kesadaran tanpa si pengontrol atau si pengendali? Bisakah menyadari proses batin yang mengendalikan diri tanpa si pengendali? Bila tidak ada pemisahan antara si pengendali dan apa yang dikendalikan, tidak ada friksi. Ketika tidak ada friksi, juga tidak ada pembuangan energi. Ketika tidak ada pembuangan energi, stress atau emosi tidak lagi mengganggu Anda.

 

Biarkan emosi mekar, meledak, dan berhenti secara alamiah, tanpa dikurangi atau ditambah. Mekarnya emosi adalah pengakhiran emosi. Mekarnya stress adalah berakhirnya stress. Selama batin diam, tidak mengontrol, tidak mengendalikan, emosi atau stress yang disadari dalam kejernihan tidak lagi memiliki energi untuk membesar, bahkan berhenti bergerak atau menurun intensitasnya, dan lenyap begitu cepat.

 

Ada pengendalian diri dan ada penyadaran diri. Pengendalian diri bekerja kalau tidak ada kesadaran diri. Kalau ada kesadaran diri, pengendalian diri tidak ada. Bisakah kita menjalani kehidupan sehari-hari tanpa pengendalian diri, yang berati hidup sadar-diri setiap hari? Bisakah stress dan penderitaan berakhir setiap hari tanpa pengendalian diri? (Selesai).

 

Photo credit: restlessangel.wordpress.com, selfcareinfo.com, lessonsonstress.tumblr.com,

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version