Belajar Mengampuni, Kisah Kim Phuc

0
504 views
Tidak menyesatkan, tetapi mengampuni, by fr. alfonse

Puncta 17.06.21
Kamis Biasa XI
Matius 6: 7-15

KISAH mengerikan dialami Phan Thi Kim Phuc pada tanggal 8 Juni 1972 di Desa Trang Bang, Vietnam.

Pesawat Amerika menjatuhkan bom napalm dan Kim Phuc yang waktu itu berusia 9 tahun berjalan dengan tangis pilu dan telanjang karena tubuhnya terbakar.

Fotonya menjadi foto ikonic Perang Vietnam. Tetapi trauma dan dendamnya juga melekat tak bisa terhapus.

Setiap melihat foto dirinya, ia marah, sakit hati dan benci pada siapa pun.

Ia protes, “I don’t like my picture. why he took my picture when I was in agony, naked, so ugly?”

Karena luka bakar itu ia sangat menderita. Bukan hanya fisik tetapi juga mentalnya

Sepuluh tahun sesudah kejadian, Ia menemukan dan membaca Kitab Suci di perpustakaan Saigon.

Lalu Kim Phuc dibaptis pada Hari Natal 1982. Iman akan Kristus mengubah seluruh hidupnya.

Sejak itu ia mengampuni dan mendoakan musuh-musuhnya, mereka yang membuatnya menderita.

“Since I have faith, my enemies list became my prayer list. Wow.. Kim, you pray your enemies. It means you love. Forgiveness set my heart free. I forgive everyone who caused my suffering. Even the pilot, commander, people controlling me.”

Yesus mengubah dan menyembuhkan Kim Phuc dari luka fisik dan batinnya.

Hari ini dalam Injil, Yesus mengajarkan doa Bapa Kami. Doa yang sederhana tetapi daya berkatnya luar biasa.

Dalam doa itu Yesus mengajarkan kepada kita untuk berani mengampuni.

“Ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.”

Yesus menambahkan, “Jikalau kalian mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kalian juga.”

Itulah yang telah dialami Kim Phuc. Ketika dia berani mengampuni dan mendoakan musuh-musuhnya, hatinya terasa dibebaskan dari beban yang berat. “Forgiveness set my heart free.”

Ia mengampuni orang-orang yang membuatnya menderita sengsara; para pilot yang menjatuhkan bom di desanya, para tentara dan komandan, mereka yang menindas rakyat kecil.

Dengan pengampunan dan kasih, Kim Phuc menjalani hidupnya dengan bahagia. Ia menolong banyak anak korban perang.

Ia mendampingi mereka yang punya trauma dan ketakutan. Ia mendirikan sekolah dan rumah sakit serta panti asuhan khusus korban perang. Ia yakin pengampunan akan membawa kesembuhan lahir batin.

Mari kita belajar menerima rasa sakit dan mau mengampuni. Karena dengan mengampuni, kita juga akan diampuni Bapa di surga.

Kasihmu sebening embun pagi.
Berkilau disinari matahari.
Mari kita berani mengampuni.
Agar terkikis segala sakit hati.

Cawas, indahnya mengampuni….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here