Berdoa Tiada Henti

0
261 views
Iustrasi - Kalau berdoa, masuklah ke dalam kamar dan tutuplah pintu. (Ist)

Puncta 13.11.21
Sabtu Biasa XXXII
Lukas 18: 1-8

SETIAP hari kita pasi berdoa. Apalagi saat-saat genting dan kritis menghadapi suatu masalah, kita berdoa secara khusus pada Tuhan.

Bahkan disertai juga laku prihatin, entah puasa atau ziarah. Ada juga yang melakukan doa Novena sembilan kali berturut-turut di suatu tempat yang khusus.

Kadang doa ada yang cepat terkabul. Tapi tidak jarang doa itu seperti tak didengarkan Tuhan. Sampai kita bosan dan putus asa karena doa kita tak dipedulikan oleh Tuhan.

Kita lalu bertanya diri, apa yang salah dengan doa saya? Apa doa saya keliru sampai tidak dikabulkan Tuhan? Apa doaku tidak serius dan sungguh-sungguh?

Ada juga yang menghakimi diri karena terlalu berdosa, sehingga Tuhan tidak membantu. Bahkan ada yang kemudian menyalahkan Tuhan dan berhenti berdoa, “ngambek alias merajuk.”

Hari ini, Yesus menegaskan kepada kita untuk tidak jemu-jemu berdoa. Kita tidak boleh berhenti untuk meminta, berdoa kepada Tuhan.

Yesus menggambarkan semangat itu dengan perumpamaan hakim yang lalim dan janda yang selalu datang.

Janda itu tidak banyak berkata-kata, tetapi langsung to the point minta kepada hakim, “Belalah hakku terhadap lawanku.”

Janda itu selalu datang kepada hakim itu. Ia tidak kenal lelah sampai si hakim akhirnya berkeputusan untuk membelanya.

Jika hakim yang lalim saja mau mengabulkan permintaan janda itu, betapa Allah yang mahabaik dan penyayang tidak akan mendengarkan doa-doa kita?

Maka janganlah jemu-jemu untuk berdoa. St. Paulus juga menegaskan, “Berdoalah dengan tidak putus-putusnya!”

Yang membuat kita bosan berdoa, mungkin karena doanya hanya monoton saja.

Doa adalah berdialog mesra dengan Tuhan. Seperti kalau kita ketemu dengan orang yang dikasihi, kita merasa bahagia dan nyaman tinggal bersamanya, begitulah berdoa.

Bentuk relasi dengan Tuhan itu juga mempengaruhi doa-doa kita. Siapakah Tuhan itu bagi anda?

  • Apakah Tuhan seperti bos atau pimpinan yang menakutkan?
  • Apakah Tuhan itu seperti tukang sampah yang seenaknya kita perintah?
  • Apakah Tuhan itu orang yang sangat dekat dan intim mesra dengan kita, yang kepadanya kita bisa menumpahkan segala perasaan dan persoalan hidup kita?

Relasi Yesus dengan Bapa-Nya sungguh dekat. Maka, Ia sering berdoa semalam suntuk di tempat yang sunyi.

Dan Yesus tidak memaksakan kehendak-Nya, tetapi membiarkan rencana Bapa yang terlaksana. “Bukan kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.”

Kita boleh datang meminta dengan tidak jemu-jemunya.

Tetapi seperti doa Yesus, kita diajak merelakan kehendak Bapa yang terjadi pada kita.

Kehendak-Nya pasti yang terbaik bagi kita.

Berputar-putar mencari warung jamu.
Sampai di warung mbak Atik Solo Baru.
Berdoalah selalu dengan tiada jemu.
Pada saat yang tepat Allah akan membantu.

Cawas, tidak pernah jemu…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here