Berjuang Mengatakan yang Benar

0
292 views
Kebenaran by Ist

SETIAP agama mengajarkan hal-hal yang baik dan benar. Namun hal-hal itu tidak mudah dipraktikkan dalam hidup sehari-hari.

Mengapa? Karena ternyata ada yang menyelewengkannya.

Ada seseorang menceritakan gosip mengenai tetangganya dan dalam beberapa hari saja, seluruh lingkungan mengetahui ceritanya. Tetangganya itu tentu saja sakit hati.

Beberapa hari kemudian, orang yang menyebarluaskan gosip tersebut menyadari bahwa ternyata cerita itu tidak benar.

Dia menyesal, lalu datang kepada orang yang bijaksana untuk mencari tahu apa yang harus dilakukannya untuk memperbaiki kesalahannya itu.

Orang bijaksana itu berkata kepadanya, “Pergilah ke pasar. Belilah seekor ayam, kemudian dalam perjalanan pulang, cabuti bulu ayam itu. Buanglah satu per satu di sepanjang jalan pulang.”

Meski kaget mendengar saran itu, si penyebar gosip itu tetap melakukan apa yang disuruh orang bijaksana itu kepadanya. Keesokan harinya, orang tersebut melaporkan apa yang sudah dilakukannya.

Orang bijak itu berkata lagi, “Sekarang pergilah dan kumpulkan kembali semua bulu ayam yang kau buang kemarin dan bawa kepadaku.”

Orang itu pun menyusuri jalan yang sama, tapi angin telah melemparkan bulu-bulu itu ke segala arah. Setelah mencari selama beberapa jam, ia kembali hanya dengan tiga potong bulu ayam.

Orang bijaksana itu berkata, “Lihat ‘kan? Sangat mudah melemparkannya, namun tidak mungkin mengumpulkannya kembali. Begitu pula dengan gosip. Tidak sulit menyebarluaskan gosip, namun sekali gosip terlempar, 7 ekor kuda pun tak dapat menariknya kembali.”

Bahaya gosip bagi sesama

Begitu banyak berita hoax yang ada di sekitar kita. Bahkan berita hoax itu dapat kita temukan dari pagi hingga malam hari. Pertanyaannya, mengapa orang mau memproduksi berita hoax.

Jawabannya adalah karena orang senang melihat sesamanya terhempas dan jatuh. Ketika orang lain jatuh, pembuat hoax akan bertepuk tangan dengan sukacita.

Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk tidak mudah membuat berita hoax atau bohong alias gosip murahan.

Gosip itu ibarat paku yang ditancapkan ke tembok, ketika dicabut maka pakunya akan merusakkan tembok.

Gosip atau berita hoax yang dilontarkan dan disebarkan itu akan melukai hati orang yang digosipkan.

Yang mesti kita lakukan adalah terus-menerus memproduksi kebaikan bagi diri dan sesama. Ketika kita memproduksi kebaikan, yang senang bukan hanya diri kita, tetapi orang-orang yang ada di sekitar kita.

Mari kita berjuang terus-menerus mengatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah. Tuhan memberkati.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here