Berpikiran Positif Terhadap Sesama Bukan Negatif

0
2,436 views

Jumat, 11 September 2015
Pekan Biasa XXIII
1Tim 1:1-2,12-14; Mzm 16:1,2a,5,7-8,11; Luk 6:39-42

Yesus Kristus bersabda, “Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”

DUA hal dapat kita renungkan dari Injil pada hari ini. Pertama, Yesus Kristus menghendaki kita berpikir yang terbaik tentang sesama. Itu perlu bagi kita agar kita bertumbuh dalam kasih sejati. Gampang kita melihat kesalahan sesama daripada kesalahan diri sendiri.

Kita tidak dapat membantu sesama mengatasi kesalahan mereka jika kita sendiri buta terhadap kesalahan sendiri dan asyik dengan pikiran sendiri yang salah. Gampanglah kita salah menghakimi sesama karena kita tidak dapat melihat kedalaman hati seseorang. Apalagi kita tidak mempunyai akses untuk melihat semua kenyataan sesama kita. Yesus Kristus menghendaki kita menyadari hal ini. Kritik dan penghakiman itu menghancurkan dari pada menyembuhkan, menindas dari pada memulihkan.

Kedua, kita juga belajar dari Injil hari ini bahwa Yesus Kristus menghendaki kita untuk memiliki mata jernih, terutama dalam pandangan tentang dosa. Kita harus melihat diri kita secara benar sebagaimana Allah melihat kita dengan seluruh kesalahan, kelemahan dan kekuatan kita.

Ia mengetahui semua kesalahan kita dan melihat semuanya, bahkan ketidaksempurnaan dan kedosaan hati yang tidak bisa kita kenali sendiri. Namun, Ia dengan sabar menarik kita ke dalam belas kasih-Nya. Ia menghapus kanker dosa yang ada dalam hati kita. Kita butuh mata jernih untuk menghandalkan belas kasih dan rahmat-Nya.

Dalam Adorasi Ekaristi Abadi kita bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus dan mohon pada-Nya untuk membantu kita selalu memuji sesama dari pada mengkritik, bersimpati dari pada melemahkan, membangun dari pada menghancurkan. Berpikir positif dari pada negatif. Yesus Kristus datang untuk membebaskan kita dari perbudakan dosa, ketakutan dan hukuman. Ia memulihkan kita agar layak menerima hidup berlimpah kini dan nanti abadi.

Tuhan Yesus Kristus, Engkau menghendaki kami menjadi sarana penyembuhan, pengampunan, pemulihan bagi sesama. Anugerahilah kami mata jernih sebab mata keruh hanya menyebabkan masalah yang menyedihkan dan berakhir kehancuran bagi kami. Banjirilah hati kami dengan kasih kebaikan dan belas kasih-Mu hingga kami hanya selalu berbelas kasih dan baik kepada sesama kami selamanya. Amin.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here