HARI Minggu, 19 Mei 2019 Komunitas Litteras Nosti (KLN) Paroki Santo Paulus Pringgolayan Yogyakarta mengadakan ziarah iman ke Gua Maria Tritis di Kabupaten Gunung Kidul, DIY, sekitar 25 km ke selatan dari Wonosari. Kegiatan ini merupakan sebagai salah satu program dari panitia KLN untuk merayakan iman di Bulan Maria.
Harapannya agar bersama Bunda Maria umat semakin dekat mencintai Tuhan dan sesama baik dalam lingkungan Gereja maupun kehidupan bersama warga budaya multikultural di Kota Yogyakarta.
Histori singkat KLN
Komunitas yang bernaung di bawah Sie Perwartaan Paroki ini mulanya merupakan wacana dari sekelompok bapak dan ibu yang terdiri dari 8 orang di Paroki Pringgolayan Yogyakarta. Mereka sekali sepekan dari rumah ke rumah mengadakan pertemuan pendalaman iman dengan mensharingkan pengalaman hidup bersumber pada Kitab Suci.
Mereka melakukannya semacam katekese umat. Sampai sekarang, kelompok ini masih aktif pertemuannya yakni setiap hari Jumaat mengadakan katekese-pendalaman iman di panti Gereja Paroki Santo Paulus Pringgolayan.
Seiring dengan perkembangan teknologi, rupanya ada upaya untuk membuat sebuah group WA membaca KS dengan nama KLN Paroki Pringgolayan. Grup yang terdiri dari 55 umat ini secara resmi berdiri untuk melaporkan bacaan tiap hari ke grup pada tanggal 1 Juni 2018.
KLN ini dibentuk saat bertepatan dengan kunjungan kegiatan Krisma Bapak Uskup KAS.
Romo Aryawan Pr selaku pastor paroki dan Bapak Kamto sebagai Ketua Sie Perwartaan sangat senang dengan kelompok pembaca KS di paroki ini. Tiap hari, mereka membaca 3 bab dan admin kemudian merekapnya pada pukul 19.00 dan rekap final pukul 07.00 pagi.
Sampai saat ini KLN sudah mendekati pada membaca Kita Suci Perjanjian Baru (KSPB).
Ziarah dan sharing Iman
“Saya merasa bahwa melalui KLN ini, kita bisa saling menguatkan dan meneguhkan dalam sharing kehidupan ini. Meskipun kita tidak bisa menafsir isi KS paling tidak sampai pada ‘katam’ kita merasa ada kekuatan baru dalam hidup kita.”
Demikian kata Bapak Kamto dari Sie Perwartaan Paroki Pringgolayan. Ungkapan tersebut didukung oleh Bapak Al. Sarjono dan Pak Bambang.
“Kami pada mulanya terdiri dari 8 orang mengadakan pendalam iman. Kami saling berbagi dan menguatkan bahwa kita tidak bisa hidup dalam menggereja hanya mendengar kotbah dari imam saja. Dengan pendalaman iman dari KS, iman kita semakin kuat dan mengenal Yesus semakin dekat dan jelas,” ujar katekis senior ini mantap.
Harapan ke depan
Ketua admin grup KLN mengharapkan banyak yang mau terlibat untuk membaca KS tiap hari dan bukan menjadi kelompok eksklusif tetapi inklusif.
Ungkapan Bapak Susanto ini menjadi sebuah harapan agar mulai sekarang dengan adanya alat teknologi barang kali sangat membantu kita untuk berbagi pengalaman membaca KS tiap hari”.
“Yesus hadir secara virtual dalam dunia maya namun nyata dalam kehidupan kita salah satu lewat membaca KS,” demikian pencetus ide KLN dengan nada riang.
Sedangkan ibu Yohana sebagai representatif suara dari peserta kaum ibu merasa senang sekali karena dengan bergabung dalam grup KLN kita bisa berbagi dan mendapat pengetahuan dan pengalaman baru dalam memahami sejarah, isi dan pengalaman iman Umat Israel, Jemaat Perdana, 12 murid dan pengalaman iman Rasul Paulus tentang Yesus Sang Penyelamat.
Ungkapan ini juga dikuatkan oleh pengalaman Bapak Sungkana tentang pengalaman membaca KS dengan segala pergumulan dan pergulatan dalam memahami KS baik Perjanjian Lama (PL) maupun Perjanjian Baru (PB).
Peserta KLN Paroki Pringgolan ini, 60 persen sudah mengikuti kursus KS yang diselenggarakan oleh Keuskupan Agung Semarang.
Para pengajar adalah dosen ahli KS dari Fakultas Teologi St. Paulus Kentungan (USD) Yogyakarta. Oleh karena itu, meskipun KLN berada di Paroki Pringgolayan ternyata ada peserta paroki lain mau bergabung. Misalnya dari Wates, Magelang, Kalasan, dan Wonosari.
Games dan evaluasi KLN
Menarik dalam kegiatan KLN ini, yakni karena erziarah dengan diawali Jalan salib bersama dan puncaknya Doa Rosario. Lalu juga ada games yang disiapkan oleh panitia dengan hadiah yang sangat menarik.
Peserta KLN saling bertanya seputar pengetahuan KS, pengalaman kebersamaan dalam KLN serta pengetahuan tentang hidup menggereja.
Kelompok ini begitu hidup, karena semua mengharapkan bahwa peserta KLN adalah Injil yang berjalan dan Injil yang hidup. Nilai-nilai kegembiraan harus nampak dalam relasi satu sama lain. Baik dalam keluarga, Gereja, di tempat karya-kerja maupun dengan sesama di masyarakat yang pluralis.
Mereka semua senang dan berharap –selain evaluasi bersama– ada rekoleksi lanjutan dan mengundang ahli teologi untuk mencerahkan soal ketidakpahaman isi KS.
Peserta KLN ini sudah mengadakan rekoleksi perdana tanggal 23-24 Februari 2019 di Omah Jawi Kaliurang. Selain itu, tiap tahun selalu mengadakan kegiatan Bulan KS dengan segala kegiatan yang bernuansa teologis yakni mengenal dan mencintai Tuhan melalui Baca KS.
Setelah berdinamika bersama melalui games dan evaluasi kegiatan KLN, mereka tetap mengharapkan umat lain mau bergabung dan mencinta KS.
Selanjutnya, Ketua KLN untuk menawarkan bacaan KSPB, dibaca dua bab tiap hari. Akhirnya, mereka puas dan dengan semangat berteriak yel-yel sesuai motto KLN “Yes…yes… yes… Good…good…good”.
“Sampai jumpa dan selamat melanjutkan bacaan KSPB,” demikian kesan Bapak Susanto selaku ketua Admin KLN Paroki St. Paulus Pringgolayan Yogyakarta dengan tepuk tangan meriah.