Bersama RD Istoto Raharjo, Bedah Materi APP 2016 di Paroki St. Kristoforus Prafi Manokwari

0
2,245 views

WARMARE, 31 Januari 2016. Hidup itu, demikian kata RD Stephanus Istoto Raharjo, jangan  pantang menyerah. Itu dikatakannya kepada sedikitnya 80-an  pemimpin umat katolik yang memenuhi Gereja Stasi Santo Petrus Warmare, Paroki Santo Kristoforus Prafi di Kabupaten Manokwari, Papua Barat.  Di antara para mereka ada beberapa suster biarawati, pastor yang berkarya di paroki Manokwari.

Materi pertemuan ini adalah pembekalan Bahan APP dan itu disampaikan langsung oleh RD Stephanus Istoto Raharjo dari Komisi Aksi Puasa Pembangunan (APP)  Keuskupan Manokwari-Sorong.

Lagu Jangan Pernah Menyerah oleh  Edward Chen membuka kegiatan ini. Suara merdu Romo Istoto mengajak para peserta meresapi makna dari syair lagu tersebut selama beberapa menit.

Menurut romo kelahiran Yogyakarta ini,  nafas tema lagu tersebut akan mewarnai empat tema pertemuan dalam masa Prapaska 2016 di Keuskupan Manokwari-Sorong.

Tema Gerakan APP 2016 “Hidup Pantang Menyerah” merupakan tema APP skala nasional.

app by romo istoto2
Ceramah beda materi APP 2016 di Manokwari, Papua Barat bersama RD St. Istoto Raharjo (di atas mimbar), Ketua Komisi APP Keuskupan Manokwari-Sorong. (Dok. Agustinus Lebang)

Dalam pengantarnya,  Romo Istoto menekankan adanya dua pokok yang diolah dalam tema besar ini. Yakni,

(1) Menghargai dan menghormati hidup sebagai anugerah yang berasal dari sumber pada kasih Allah melalui ketekunan, keuletan dan kesabaran dalam menghadapi tantangan hidup;

(2) Menggali dan menemukan daya kehidupan yang bersumber dari kekuatan Allah untuk menjadi landasan hidup dalam mencapai kesejahteraan hidup lahir dan batin.

Dalam Masa Prapaska 2016 di tlatah Keuskupan Manokwari-Sorong,  penjabaran tema pokok tersebut akan diuraikan dalam empat kali pertemuan. Masing-masing akan menggarapa sub-tema sebagai berikut yaitu:

  • Pertemuan 1: Pantang menyerah.
  • Pertemuan 2: Daya hidup yakni semangat tekun, ulet dan sabar.
  • Pertemuan 3: Mempertanggungjawabkan hidup beriman.
  • Pertemuan 4: Sejahterah lahir dan batin.
Tekun mendengarkan bedah materi APP 2016 dari RD St. Istoto Raharjo, Ketua Komisi APP Keuskupan Manokwari-Sorong. (Dok. Agustinus Lebang/Komsos Keuskupan Manokwari-Sorong)

Romo Istoto juga menegaskan bahwa Katekese APP itu berbeda dari katesele liturgi dan katekese lainnya. Itu karena Katekese APP (Aksi Puasa Pembangunan) selalu berjalan, setelah adanya permenungan dan berlanjut dengan gerakan atau tindakan/aksi.

Tindakan hasil permenungan tersebut adalah berupa pengumpulkan dana yang memiliki makna sosial dan  luas.  “Tujuan dan sasaran  tujuan  APP tahun 2016 yaitu untuk membangun dan mewujudkan pembaharuan iman umat,” tegas imam ‘misionaris’ dari Keuskupan Agung Semarang ini.

Romo Istoto juga mengatakan, materi dalam buku katekese APP 2016 dapat dikembangkan oleh pemimpin doa/ibadah dan itu harus  disesuaikan dengan situasi/tempat. Buku yang dibagikan hanya merupakan  panduan umum yang diberikan dalam masa APP.

Pendalaman materi APP berakhir pada jam 19.00 WIT. Beberapa  respon positif yang disampaikan oleh beberapa peserta berkaitan dengan materi tersebut adalah ada kesamaan kasus yang dialami dan yang tertulis dalam buku panduan yang disampaikan oleh Romo Istoto. Ada juga yang berpendapat bahwa kesaksian hidup yang tertulis dalam buku panduan memberikan motivasi dan kenyakinan akan perjuangan agar tidak mudah menyerah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here