Biara Dirampok: Suster Diperkosa, Maling Gondol Laptop, HP, dan Sedikit Uang

INI terjadi tanggal 10 Juli 2020 lalu. Bukan di Indonesia. Tapi di Uganda, Afrika. Tepatnya di Bwanda, sekitar 75 mil dari Ibukota Kampala.

Yang menjadi sasaran aksi perampokan adalah Biara Susteran Daughters of Mary di mana ada 50 suster biarawati tinggal di sini.

Presiden beri instruksi

Presiden Uganda Yoweri Museveni bereaksi keras atas insiden perampokan yang menyasar Biara Susteran ini. Ia langsung memerintahkan aparat keamanan menyelidiki kasus kriminal ini dan memburu para pelakunya.

Yang membuat Presiden lebih murka adalah aksi biadab para perampok. Mereka tidak hanya mengambil barang-barang “berharga” milik biara, tapi juga memperkosa para suster biarawati ini.

Sedikitnya 50 suster telah mereka “kerjain” dengan cara dipukuli, sebelum akhirnya komplotan penjahat ini  menggasak barang-barang berharga.

Polisi saat ini langsung membuat pos penjagaan tidak jauh dari Biara.

Biara sederhana

Para suster ini hidup dari kegiatan mereka sehari-hari yakni beternak, menjahit busana imam, membuat lilin, aneka roti, dan memelihara ikan di sejumlah kolam di lingkungan biara.

Menurut laporan CNA edisi 10 Juli 2020, perampok ini cukup cerdik. Mereka terlebih dahulu mematikan kamera intai CCTV sebelum memulai aksi bejatnya.

Pemimpin Komunitas Sr. Bernadette Namabalilwa menjelaskan, para perampok itu menjadi liar dan ganas –dengan memukuli para suster—karena ingin memaksa mereka buka mulut di mana mereka menyimpan barang-barang berharga, sembari minta uang.

Segera setelah menggasak uang, laptop, HP, para perampok itu meninggalkan TKP dan melarikan diri.

Insiden perampokan ini terjadi, demikian omongan Sr. Sylivia Namulondo, ketika mayoritas suster tengah tidur malam.

“Sudah kami katakan kepada mereka bahwa kami tidak punya uang, selain beberapa gambar Bunda Maria dan Rosario. Namun mereka abai dengan omongan kami dan tidak mau membiarkan kami bebas,” ungkapnya seperti dilansir oleh CNA.

Sumber: CNA, Global Sisters Report, UCA News.