Bukan Mission Impossible

0
489 views
Utuslah Aku Untuk Damai Sejahtera-Mu by https://www.pktfuel.com/send-me/

Kamis, 30 September 2021

Neh.8:1-4a.5-6.7b-12. Mzm.19:8.9.10.11.
Luk. 10:1-12

JIKA tidak ada hikmat dan kebaikan untuk hidup bersama baik itu secara pribadi maupun bersama, Tuhan tidak akan mengutus kita di suatu tempat.

Ada yang perlu kita sadari, karena kadang tempat pengutusan itu bukan semata-mata kita untuk mengubah kondisi dan situasi orang tertentu. Melainkan supaya kita berubah untuk semakin percaya serta setia pada Tuhan.

Maka panggilan melayani Tuhan itu tidak terjadi dengan sendirinya dan juga bukan kehendak manusia semata.

Panggilan terjadi, karena Tuhan memang menghendaki-Nya.

Tuhan yang memilih dan mengutus kita untuk terlibat dalam karya-Nya.

“Saya pada awalnya diliputi keputusasaan ketika menerima pengutusan di tempat tertentu itu,” kata seorang imam.

“Ibaratnya, begitu tebal awan menyelimuti tempat itu, dan bayangan hujan badai akan menerpa, jika saya tetap menjalani pengutusan itu,” lanjutnya.

“Banyak hal yang membuat saya berpikir ragu menerima pengutusan itu. Soal umat, soal komunitas, soal medan tugas, semuanya kelihatan sangat berat bagiku,” ujarnya.

“Namun waktu saya mendapingi ziarah umat, di dalam mobil, mereka malahan bercerita soal tempat yang akan saya tuju dengan antusias padahal tidak satu orang pun tahu rencana pengutusan baruku, banyak hal yang terdengar positif dan cukup menantang untuk dilayani,” ujarnya lagi.

“Sepulang dari perjalanan ziarah itu, keraguanku menerima pengutusan baru berangsur menghilang,” lanjutnya.

“Saya yakini bahwa Tuhan meneguhkan saya selama dalam perjalanan ziarah itu, sekaligus sebuah teguran bahwa selama ini saya berjuang hanya demi kenyamanan dan kegembiraan pribadiku,” ujarnya.

Dalam bacaan Injil kita dengar, “Kata-Nya kepada mereka: Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.”

Panggilan melayani Tuhan merupakan anugerah yang diberikan seturut kehendak-Nya. Namun panggilan itu menuntut keberanian untuk meninggalkan zona nyaman; bahkan semua kepentingan dirinya sendiri.

Menerima pengutusan dengan kerelaan hati tanpa bersunggut-sunggut bukan saja memberi energi positif pada pimpinan. Tetapi juga merupakan persembahan hati kepada Tuhan.

Ketaatan yang gembira dan kreaktif akan membantu kita berkarya dengan senang hati, hingga bisa mengubah situasi yang berat dan sulit menjadi ringan dan membahagiakan.

Jika melayani hanya menginginkan tempat yang aman dan nyaman, kehidupan yang terjamin, mendapat penghormatan dan penghargaan, maka masalah kecil saja sudah menjadi beban berat

Bagaimana dengan diriku?

Apa yang mendorong saya terlibat dalam pelayanan?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here