Home BERITA Butuh 12 Tahun untuk Resmikan dan Berkati Gereja St. Tricia Stasi Sungai...

Butuh 12 Tahun untuk Resmikan dan Berkati Gereja St. Tricia Stasi Sungai Lais Paroki Lebang di Sintang, Kalbar

0
171 views
Butuh waktu selama kurang lebih 12 tahun untuk menyelesaikan pembangunan Gereja St. Tricia di Sintang, Kalbar. Akhirnya, Gereja St. Tricia Stasi Sungai Lais ini diresmikan dan diberkati tanggal 16 Agustus 2022. (Victor Imanuel)

GEREJA Santa Tricia Stasi Sungai Lais ini masuk wilayah reksa pastoral Paroki Maria Rosari Lebang, Keuskupan Sintang, Kalbar. Setelah 12 tahun berusaha membangun, akhirnya bangunan gereja baru ini berhasil diberkati oleh Uskup Keuskipan Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin OFM.Cap.

Pada saat sama, bangunan ibadat ini juga telah diresmikan oleh Sekda Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah, Selasa tanggal 16 Agustus 2022.

Gereja stasi ini berlokasi di Dusun Sungai Lais Satu, Desa Sungai Lais, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang.

Butuh 12 tahun menyelesaikan

Pada acara ini hadirlah anggota DPRD Kabupaten Sintang Welbertus, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Yustinus, Anggota DPRD Provinsi Kalbar Gregorius Herkulanus Bala, Kadis PMPD Herkulanus Roni, Pastor Paroki Maria Ratu Rosari Lebang Romo Marselinus Ngebu SMM, Camat Kelam Permai Kusmara Amijaya, dan ratusan umat Stasi Sungai Lais.

Sekda Kab. Sintang Yosepha Hasnah mengucapkan selamat atas peresmian Gereja St. Tricia Stasi Sungai Lais.

Ucapan ini layak dikumandangkan, karena proses pembangunanya makan waktu sangat lama: hampir selama 12 tahun.

“Saya senang mendengar hasil upaya swadaya umat untuk membangun gereja mampu mencapai dana sebesar Rp 200 juta. Gereja ini memang masih kurang lonceng dan menara gereja.

Sekda Kabupaten Sintang Ny. Yosepha Hasnah meresmikan bangunan Gereja St. Tricia Stasi Sungai Lais Paroki Paroki Maria Ratu Rosari Lebang, Sintang, Kalbar. (Victor Imanuel)

Kami berharap umat di sini lebih rajin ke gereja dan semakin banyak kegiatan umat dilaksanakan secara mandiri. Ukuran gereja besar yakni 12×25 meter, saya harap bahkan harus dipenuhi umat yang ikut ibadat dan misa,” demikian harap Yosepha Hasnah.

“Saya mengimbau agar masyarakat bisa memasang Bendera Merah Putih di depan rumah masing-masing selama bulan Agustus ini dan tahun ke depannya,” tambahnya.

Potensi angin kencang dan hujan deras

Soal cuaca, demikian menurut siaran BMKG, akan terjadi potensi angin kencang dan hujan di akhir bulan Agustus.

“Saya minta agar masyarakat berhati-hati. Ramalan cuaca mengatakan, hampir tidak ada musim panas,” pesan Yosepha Hasnah.

“Kalau mau bakar ladang, harap perhatikan agar apinya tidak merembet ke lahan lain. Lapor dulu ke kadesnya,” tambah Yosepha Hasnah

Dalam kesempatan tersebut, Yosepha Hasnah mensosialisasikan Peraturan Bupati Sintang tentang mekanisme pengelolaan gupung, tembawang, kuburan tua atau hutan adat serta Peraturan Bupati Sintang tentang tata cara membakar ladang.

“Saya juga mengimbau orangtua untuk memperhatikan kecukupan gizi dan kesehatan ibu hamil dan anak bayi supaya terhindar dari masalah stunting bagi anak-anak kita,” terang Yosepha Hasnah.

Sekda Kabupaten Sintang Ny. Yosepha Hasanah menandatangani prasasti peresmian Gereja St. Tricia Stasi Sungai Lais, Sintang, Kalbar. (Victor Imanuel)

Membangun fisik dan rohani

Uskup Keuskupan Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin OFMCap menyampaikan siapa pun yang sudah membantu pembangunan gereja ini sudah ikut membantu pembangunan umat di Keuskupan Sintang.

“Pembangunan fisik Gereja juga sekaligus membangun manusianya. Dengan berhasil membangun umat, maka juga membangun dunia. Kita tidak bisa dipisahkan dari dunia ini dan bangsa kita. Maka kita bersyukur dengan peresmian gereja ini,” ungkap Uskup Keuskupan Sintang.

Uskup Keuskupan Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin OFMCap bersama Sekda Kabupaten Sintang Ny. Yosepha Hasanah usai peresmian dan pemberkatan Gereja St. Tricia Stasi Sungai Lais di Sintang, Kalbar. (Victor Imanuel)

“Umat di sini sudah sabar membangun gereja ini. Pembangunan manusia harus terus dikerjakan. Jangan pernah berhenti membangun manusia.

Apa yang kita buat didunia, akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan di akhirat nanti. Kebersamaan dalam membangun kehidupan beragama dan bermasyarakat harus terus dilakukan,” terang Mgr. Samuel.

“Kita ini orang Katolik berasal dari etnis Dayak. Maka saya mendukung umat Katolik menjaga seni, adat dan budaya yang baik di etnis bangsa Dayak ini,” pesan uskup.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here