
SEBANYAK 40 SMK Swasta di Solo pada Hari Minggu, 29 Januari 2023, mulai pukul 06.00-08.00 WIB mengadakan Gelar Parade Pendidikan Vokasional. Berlangsung saat diberlakukannya Car Free Day di Solo.
Menurut Ketua Badan Kerjasama Sekolah (BKS) SMK Swasta Fauzy Sihombing, parade pendidikan ini bertujuan menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang keberadaan SMK swasta di Solo.
Sebagai mitra pemerintah menyelenggarakan pendidikan, jaringan SMK Swasta di Solo terdiri dari 40 sekolah swasta memiliki bidang keahlian: tehnik, tehnologi komputer, administrasi perkantoran dan keuangan, pariwisata dan perhotelan, kesehatan dan farmasi, seni dan budaya serta keahlian pekerjaan sosial.

Parade pendidikan ini diisi dengan gelaran parade batik karnival, hiburan reog, parade musik, serta jalan sehat bersama.
Kegiatan terakhir ini sampai diikuti oleh sekitar 400 siswa dan 100 lebih kepala sekolah, guru, dan karyawan bidang pendidikan.
Parade pendidikan dilaksanakan mulai dari Simpang Empat Gendengan Purwosari sampai Gedung Bathari Jalan Slamet Riyadi Solo.


Tampak hadir di antara peserta parade Pangawas Dinas Cabang VII Surakarta Pangarso Yuliatmoko dan Wakil Walikota Solo Teguh Prakosa.
Saat ini, sekolah-sekolah swasta banyak yang mengalami kekurangan murid sehingga parade pendidikan bertema “Bersinergi Meningkatkan Prestasi” diharapkan mendapatkan perhatian masyarakat dan pemerintah.
Dalam konteks mau memajukan kerjasama sekolah, masyarakat, dan pemerintah.

Pendidikan vokasi bertransformasi
Sejalan dengan diterapkannya Program Merdeka Belajar saat ini, pendidikan vokasi atau pendidikan kejuruan melakukan berbagai perubahan atau sering dikenal dengan istilah transformasi.
Transformasi pendidikan kejuruan di antaranya implementasi kurikulum merdeka belajar, penerapan belajar projek, projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, penguatan pembelajaran digital, meningkatkan sinergisitas sekolah kejuruan dengan dunia usaha, dunia kerja, dan industri.
Selain itu, juga diupayakan gerakan peningkatan kompetensi pengelola pendidikan, guru dan siswa. Program guru penggerak dan sekolah penggerak dimaksudkan untuk memberikan daya kualitas mutu pendidikan yang semakin baik.
Semoga dengan semboyan “SMK Bisa, SMK Mantab”, pendidikan vokasi semakin mampu menyiapkan generasi muda menapaki masa depannya dengan baik.










































