Chinook Rontok, 38 GIs plus Navy Seals Tewas

0
1,799 views

 

 

[media-credit name=”Google” align=”alignleft” width=”150″][/media-credit]BARU kali ini, pasukan multinasional pimpinan AS di Afghanistan mengalami nasib   paling buruk sepanjang operasi militer menumpas habis pasukan Taliban. Laporan The New York Times edisi Sabtu (6/8) 2011 melansir berita yang membuat Pentagon sedih. Ini lantaran 30 GI (tentara AS) dilaporkan tewas, setelah helikopter angkut jenis Chinook yang membawa mereka rontok oleh tembakan pasukan Taliban.  Sudah bisa ditebak, heli pengangkut pasukan ini jatuh karena  tembakan senjata sejenis rudal yang biasa ditenteng di atas pundak atau lazim disebut RPG (rocket propeller grenade).

Yang membuat berita ini makin dramatis lagi tentu saja ikut tewasnya sejumlah anggota Navy Seals –pasukan elit US Navy— yang beberapa bulan lalu menjadi perbincangan hangat karena sukses menembak mati Osama bin Laden di Abbottabat, Pakistan. Ikut tewas dalam rombongan Chinook ini juga 8 anggota pasukan komando Afghanistan.

 

 

 

 

[media-credit name=”The New York Times” align=”alignleft” width=”190″][/media-credit] 

Kawasan berbahaya

Laporan The New York Times sebagaimana ditulis Ray Rivera, Alissa J. Rubin, dan Thoman Shanker menyebutkan, rontohnya Chinook oleh serangan Taliban itu terjadi di kawasan Bukit Tangi, Provinsi  Wardak. Karena melibatkan pasukan komando gabungan AS-Afghanistan, bisa dipastikan Chinook malang ini terbang dalam sortie misi penyerbuan rahasia dengan target besar.

Pasukan Taliban mengaku bertanggungjawab atas tembakan mematikan ini.

Pentagon sendiri membenarkan, di antara korban tewas terdapat 22 anggota Navy Seals yang di antaranya berasal dari Unit Seal Team 6. Namun, Pentagon membantah korban tewas dari Navy Seals adalah anggota pasukan elit US Navy yang ikut dalam misi penyerbuan di Abbottabat beberapa bulan lalu.

Insiden ini memberi petunjuk jelas, kawasan Bukit Tangi yang berada di tapal batas Afghanistan-Pakistan ini masih dalam pendudukan pasukan Taliban.  Sebelumnya, pasukan AS sudah resmi menyerahkan kawasan ini dalam kontrol pengawasan pasukan Afghanistan.

Bukit Tangi merupakan garis batas yang melintas  panjang antara Provinsi Wardak dan Provinsi Logar. Dalam dua tahun belakangan ini, kontrol keamanan oleh pasukan koalisi atas wilayah ini memburuk hingga membuat petinggi Kabul ketar-ketir lantaran pasukan Taliban bisa masuk ke Ibukota Afghanistan.

Selama ini, selain pasukan Afghanistan, wilayah strategis ini juga dibawah pengawasan Pasukan Tempur Brigade IV dan Divisi Gunung X dari US Army. Kondisi tekstur pegunungan dengan lekuk-lekuk bukit dan lereng menjadi tempat paling aman bagi kelompok Taliban bersembunyi dari kejaran pasukan AS. “Kawasan itu memang menjadi tempat persembunyian paling aman bagi mereka,” komentar Kapten Kirstin Massey, asisten intelijen pasukan Brigade Tempur  AS.

 

 

 

 

[media-credit name=”Google” align=”alignright” width=”300″][/media-credit] 

Baku tembak

Mengutip  keterangan Jenderal Abdul Qayum Baqizoy –Kapolda Provinsi Wardak—kepada The New York Times, serangan itu terjadi hari Sabtu dinihari menjelang  pukul 01.00 waktu setempat di kawasan Jaw-e-Mekh Zareen. Tak lama setelah pasukan gabungan AS-Afghanistan terlibat baku tembak selama dua jam di Bukit Tangi ini. Jurubicara Taliban Zabiullah Mujahid membenarkan pihaknya terlibat dalam baku tembak ini yang menewaskan 8 anggota pasukannya.

Mendengar kabar buruk dari Kabul ini,  Presiden AS Barrack Obama menyatakan duka mendalam kepada keluarga para korban GI. “Kematian mereka menjadi peringatan akan besarnya pengorbanan mereka dan keluarganya,” kata Obama.

“Mereka adalah pahlawan-pahlawan sejati,” ungkap Jenderal John R. Allen, panglima tertinggi pasukan koalisi asal AS merespon berita buruk ini.

Presiden Afghanistan tak lupa juga mengirim kawat duka ke Washington.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here