Cinta dalam Sepiring Batagor

0
1,678 views
Ilustrasi: Bahasa Cinta. (Ist)

TERDUDUK diam di dalam tenda penjual batagor

Sesosok wanita muda, berambut lurus panjang

Memakai kaos dan sweater, dipadu dengan celana jins ketat

Beberapa kali dia melihat hpnya

Bukan, bukan melihat sms

Dilihatnya jam dalam hpnya

Jam delapan kurang lima

Sambil menggerutu “Kok belum nongol juga sih?”

“Kan udah saatnya ganti shift jaga”

 

Berkali-kali mengontak komandannya

“Pak, apa yang shift malam sudah datang?”

Sayang sekali, jam delapan kurang lima belum juga tiba

“Mungkin lagi minta jatah ke istrinya kali,” sambil ketawa mesum

Suara langkah kaki pelan masuk ke pos jaga

Diiringi bau asap rokok mild murahan

“Aaahh, akhirnya datang juga dia,” dalam hati dia berkata

Tanpa banyak bicara, ditinggalkannya ruang sempit itu

Melangkah keluar dari hingar bingar mal

 

“Nah itu dia, muncul juga diseberang jalan,” batinnya

Disiapkannya senyuman termanis yang dia punya

Dari selapis lipstik murahan yang dibelinya dipasar tadi sore

Mukanya dibalut make upnya yang tipis, bisa dibilang halus tidak terlalu menor

Terlihat berbinar seperti pancaran sinar lampu 5 watt penjual batagor

 

“Bang, batagornya satu lagi” sambil tersenyum manis ke gadis pujaannya

Basa-basi bertanya “Udah lama ya nunggunya?”

Dibelakangnya beberapa SPG berpakaian minim mengantri batagor

Pura-pura tak dipedulikannya

Memandang lembut ke mata sang gadis

Ngobrol ngalor-ngidul mengumbar rayuan

Beberapa diantaranya mengundang tawa manjanya

 

Disendoknya sepotong kecil bakso goreng dipiringnya

Dibalutnya dengan bumbu kacang rasa pas-pasan

Dikunyahnya pelan-pelan sambil melihat pria pujaan hatinya

Ditambah lagi sambalnya, biar pedas katanya

Atau malah biar bibirnya terlihat lebih merah?

Entahlah

 

Dua puluh lima menit sudah dilewati dengan ngobrol

Tak terasa pula batagor di piringnya habis sudah

Tak tersisa bahkan bagi kucing jalanan dibawah meja

Disedotnya es teh manis, dari raja gula yang bikin tenggorokan serak

Terlihat senyum puas di mukanya

Bertemu gadisnya dan lapar di perutnya juga terobati juga

Ditawarinya gadis untuk pulang bersamanya

Naik motor matik kreditan yang bulan kemarin dibelinya

Katanya sih biar romantis

Dirogohnya dompet, sedikit kelimpungan juga dia

Tapi diberanikannya juga akhirnya

“Dek, bisa tolong kamu bayari dulu?

“Tadi duitnya udah habis buat bayar kreditan.”

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here