Cinta-Mu Sungguh Luar Biasa

0
567 views
Ilustrasi - Cinta dan pengorbanan Yesus. (Ist)

Bacaan 1: Yes 52:13 – 53:12
Bacaan 2: Ibr 4:14-16; 5:7-9
Injil: Yoh 18:1 – 19:42

SEBAGAI manusia pada umumnya, biasanya selalu menghindari dipersalahkan. Selalu mencari kambing hitam agar terbebas dari hukuman.

Pada hari ini, Tuhan Yesus telah mengajarkan kepada kita sebuah teladan cinta yang sungguh luar biasa. Yaitu kesediaan, kesetiaan, ketaatan dan kerendahan hati.

Sebuah teladan yang terangkum dalam ajaran kasih-Nya.

Tuhan Yesus telah menunjukkan cinta-Nya yang sungguh luar biasa, mengasihi hingga kesudahannya.

Sebagai pemimpin, Yesus melindungi anak buah-Nya, “…Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi.”

Dia tidak ingin para rasul juga menjadi kurban dan binasa.

Meski Ia tidak melakukan kesalahan seperti yang dituduhkan oleh imam besar dan juga orang-orang Yahudi, namun Tuhan rela menjalani kisah sengsara tersebut hingga wafat.

Itulah bentuk kesediaan, kesetiaan, ketaatan serta kerendahan hati-Nya menjalani pengutusan Allah Bapa-Nya.

Tuhan tidak mencari kambing hitam atas pengkhianatan Yudas Iskariot. Ia tidak menyalahkan Petrus yang telah menyangkal-Nya hingga tiga kali.

Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: “Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorang pun yang Kubiarkan binasa.”

Orang yang dihukum salib, dalam tradisi Yahudi dianggap sebagai orang terkutuk.

Namun, sekalipun Ia adalah Anak Allah, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya. Sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.

Demikian penulis Ibrani menuliskan tentang ketaatan-Nya.

Dalam nubuatnya, Nabi Yesaya menuliskan sebuah kisah hamba Allah yang menjalani penderitaan dengan iklas.

Sebuah nubuat yang menunjuk kepada pribadi Yesus saat menjalani kisah sengsara-Nya hingga wafat di kayu salib.

Kisah yang ditulis ratusan tahun sebelum Yesus hadir ke dunia dan kemudian tergenapi secara utuh.

Pesan hari ini

Tuhan Yesus telah disalibkan dan tertikam oleh kesalahan kita.

Dia telah memberikan keteladanan bagaimana menjalani sebuah pengutusan Allah, yaitu bersedia, setia, taat dan rendah hati tanpa harus mencari kambing hitam.

Semoga kita diberi kekuatan untuk meneladani-Nya.

Semua orang bisa bilang cinta, tapi tidak setiap orang mampu setia. Kesetiaan adalah kemampuan jiwa-jiwa berkelas.

Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here