Citarasa Puisi di Akhir Kompetisi

0
497 views
Ilustrasi - Stres dan jenuh hadapi tes dan ujian. (Ist)

RUTINITAS akhir masa studi diakhiri dengan menyusun tulisan ilmiah yang membosankan dan butuh kesabaran ekstra. Hal yang lumrah menyusun tulisan di akhir tahun studi, namun punya pengalaman dan kesan yang berbeda–beda.

Pola yang sama, tetapi memberi sensasi luar binasa.

Menulis dan memperbaiki tulisan berulang kali. Pengajuan judul, revisi, menulis, revisi, ACC tulisan, menulis, begitu sampai akhir.

ACC semua tulisan.

Pola yang menjenuhkan. Dan dipuncak kejenuhan mulailah dengan litani keluhan tentang dosen yang membagongkan bersama teman–teman kuliah yang senasib dan sepenanggungan.

Membosankan, tapi apalah daya murid, tidak lebih dari guru.

Selama beberapa waktu, ada yang jadi tempat favorit. Tempat favorit yang selalu ramai dengan syering pengalaman susun skripsi adalah ruang tunggu depan ruang dosen.

Di tempat inilah mahasiswa–mahasiswi antar fakultas bercerita menggebu-gebu tentang perjuangan masing-masing hingga berbab–bab bila ditulis. Lebih panjang dari tulisan skripsi.

Jurusan Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia menjalin persatuan dalam pergunjingan dosen yang ditunggu lama ketemu sebentar. Itu pun penuh kenangan coretan revisi.

Revisi tulisan dari bab ke bab per paragraf menjadi ujian kesabaran dan tantangan otak memilih kata dan menyusun ulang bahasa. Kekurangan dan kelebihan huruf dipertanyakan. Apa arti dan maknanya.

Ilustrasi: bosan dan jenuh. (Ux Planet)

Inilah salah satu derita jurusan bahasa.

Dari memilih kata, menyusun kalimat, dan terakhir keindahan bahasa secara menyeluruh. Bila bahasa tulisan secara keseluruhan kurang indah, ganti lagi.

Mencari kata yang lebih pas.

Terkesan, derita cinta. Mengutip kata–kata dari salah satu tokoh film zaman dulu, Patkai. Cinta deritanya tiada akhir. Cinta jurusan deritanya tiada akhir. Dengan emoticon wajah bermata obat nyamuk dan bibir melongo.

Jenuh dalam penderitaan

Penderitaan itu disempurnakan oleh perihal idiom, metonymy, metaphor, irony dan proverbs. Dengan ditemani Mr. Gibss yang menjadi pisau pembedahan poetry.

Membedah Poetry karya orang dengan pisau teori Mr. Gibss tak seindah angan–angan. Meskipun si pengarang puisi memberi kebebasan kepada para pembaca untuk menafsirkan.

Mr. Gibss yang menjadi pisau bedah memberikan cara–cara menganalisis tiap bentuk–bentuk bahasa kiasan.

Mr. Gibss memberi kemudahan cara analisis lima bentuk bahasa kiasan dalam puisi: irony, idiom, metonymy, metaphor, dan proverbs.

  • Ada bagian yang mudah dibedah jadi lebih cepat menganalisis jenis bahasa kiasan.
  • Ada bagian yang penuh drama, tetapi tak seindah drama Korea.

Drama pada bagian yang harus dianalisis berdasarkan struktur bahasa. Penuh keluhan dan penuh kejengkelan. Nggak ketemu solusinya.

Membedakan target domain dan target resource. Metafor yang seolah mudah tetapi ternyata dialah yang jadi obyek penyempurna penderitaan ini. Rada menyesal juga memilih obyek penelitian puisi.

Metafor menjadi teman setia saat Covid-19 datang menyapa dan enggan pergi. Covid jatuh cinta dengan tubuh saya dan tak mau move on beberapa pekan lamanya.

Saya sendiri tak tahu apa sebabnya tubuh tipis ini dijatuhi cinta oleh covid. Dengan sensasi covid yang luar binasa, metafor pun tak segera move on dari revisi.

Oh Tuhan… Serasa terbang melayang tembus ke luar angkasa dan berubah menjadi makhluk asing seasing alien berkepala hijau. Poetry dan metafor makin lengket susahnya. Mau bertobat dari metafor dan puisi nggak mungkin juga.

Lalu bagaimana caranya juga nggak ngerti. Hanya ingin segera lepas dari beberapa hal itu. 

Selalu ada rahmat dalam peristiwa vaksinasi covid-19 di gereja paroki. (Ist)

Di saat menjadi alien, dosen pembimbing sepakat off. “Tunggu sehat dulu baru lanjutkan menulis,” begitu kata dosen.

Menyerah sudah. Tulisan analisis poetry was off. Off…. Tiga hari. Sempurna. Jadi alien-nya.

Berusaha, mencoba lagi 

Setelah tiga hari, harus bangkit. Seperti Yesus bangkit pada hari ketiga.

Bedanya, Yesus bangkit untuk menyelamatkan manusia, kalau saya bangkit untuk selamatkan diri sendiri dari alien menjadi manusia yang sebenarnya.

Bedah Poetry lagi dengan pisau Mr. Gibss bagian metafor.

Satu  keyakinan agar bangkit dan berusaha lagi adalah setiap kesulitan selalu ada jalan keluar. Memahami struktur bahasa asing yang bukan bahasa ibu memerlukan waktu lama.

Bahasa puisi sendiri memiliki karakter yang khas dan berbeda dan sulit dibandingkan jenis teks yang lain. Singkat penuh makna. Bunyi suku kata pun punya arti juga. Puisi berbahasa Indonesia aja susah, ini puisi bahasa asing.

Mau ganti judul, ngulang lagi dari awal. Lanjut analisis rasanya jalan di padang gurun timur tengah.

Afirmasi positif

Afirmasi positif biar ada semangat supaya nggak jadi semangit. Menghadapi situasi dengan penuh iman, terus maju, pelan pun tak apa. Tak ada undang-undang yang mengatur sanksi bagi penulis karya ilmiah yang lama.

Menjalani situasi sulit dengan penuh iman bukan berarti analisis terselesaikan segera. Justru perjalanan terasa makin lama dan makin tak jelas.

Situasi yang tidak mengenakkan itulah kekuatan dari Tuhan makin terasa.

Menjadi lebih sabar dan tekun.

Ketekunan membawa diri menjalani “latihan” pemahaman teori Mr. Gibss. Berulang kali memastikan diri, sudah benarkah pemahamanku?

Keragu-raguan membuat semakin lebih teliti dan jeli untuk melihat detil-detil structure linguistic. Berharap mata tidak semakin rabun atau bahkan juling ke kanan dan ke kiri.   

Kesabaran dan ketekunan

Kesabaran dan ketekunan menjadi respon positif untuk kejenuhan, kekhawatiran, keragu – raguan dan kejengkelan. Andai saja saat itu ganti judul tak mungkin saat ini duduk menikmati pemandangan Sungai Kapuas.

Kesabaran, ketekunan disertai doa malah membuat terselesaikannya analisis lebih cepat. Heran juga. Tapi sepertinya tak perlu heran terlalu.

Selama berjalan menjalani hidup bersama Tuhan, segala sesuatu akan selesai dengan baik dan lancar.      

Refleksi diri

Analisis hidup jelas berbeda dengan analisi poetry. Banyak hal dalam hidup yang mendapat jawaban dengan segera. Peristiwa hidup yang begitu kompleks dan saling berkaitan satu sama lain. Berkaitan dengan sesama, masa lalu, masa sekarang, masa depan, alam semesta, dan masih banyak lain lagi.

Sungguh sangat kompleks dan rumit. Sedangkan kemampuan manusia mengurai permasalahan hidup dan peristiwa tidak sesempurna Tuhan.

Hal ini, karena keterbatasan pengetahuan manusia. Pengetahuan lengkap hanya dimiliki oleh Tuhan.

Keterbatasan inilah seseorang memerlukan Penuntun langkah hidup, Pembimbing, Pelindung, Pemimpin dan Penyelamat. Dia–lah Tuhan. Menemui–Nya setiap saat tidak hanya dalam doa saja. Melainkan membaca Injil.  

Dalam Injil, sabda–Nya penuntun langkah hidup dan terang bagi jalan hidup manusia. Sabda–Nya hidup. Sungguh hidup. Memampukan untuk melihat hal negatif dan positif.

Dengan membaca Injil berulang kali dan menyimpan–Nya dalam hati. Merenungkan dan mengkaitkan dengan peristiwa hidup. Percaya dan melakukan apa yang disabdakan–Nya.

Berdoalah senantiasa. Meminta dan mengetuk pintu, maka pintu akan dibukakan bagi siapa pun dan Tuhan memberi apa yang diminta melalui putera–Nya.  

Lakukan segala sesuatu bersama Kristus. Meminta campur tangan Tuhan dalam segala perkara. Lebih baik dari pada memutuskan sendiri segala perkara. Menganalisis peristiwa hidup yang telah terjadi  bersama Tuhan.

Dalam refleksi dan doa.

Ilustrasi – Niat untuk refleksi by ist

Mengungkapkan segala hal. Keluh kesah, peristiwa hidup, emosi jiwa dan segala rencana hidup kepada Tuhan. Tuhan pastinya memberikan berkat berlimpah setiap hari. Segala hal yang baik akan berjalan lancar dan hal yang tidak baik tidak akan berjalan dengan lancar. Akan berhenti.

Bukankah kita selalu mengharapkan keselamatan dari Tuhan?

Banyak peristiwa hidup yang terjadi yang tidak bisa dimengerti. Menjalani dan menghadapi hidup dengan segala keterbatasan dan kelemahan tidak boleh menyerah begitu saja.

Di atas segala hal yang terjadi libatkan Tuhan sejak mengawali hari. Dan mengakhiri hari juga dengan Tuhan.

Dalam doa dan keheningan bersama Tuhan.

Bersama Tuhan, segala hal yang tak mungkin menjadi mungkin.

Poetry dalam hidup

Poetry dianalisis dengan menggunakan teori para ahli sastra bahasa. Begitu banyak jenis bentuk bahasa yang digunakan. Untuk:

  • Memperindah bahasa dan makna, memperdalam makna.
  • Memperjelas maksud penulis dan rasa hati.
  • Menarik orang lain mengalami apa yang dialami penulis.
  • Memberi inspirasi dan motivasi.
  • Meminta pembaca melakukan apa yang diinginkan penulis.
  • Memberi informasi yang lengkap tentang sesuatu yang telah terjadi.

Untuk segala maksud dan tujuan itu, diperlukan cara agar pesan–pesan dalam puisi tersampaikan.  

Para ahli, orang yang telah melakukan penelitian berkali–kali dan memberikan hipotesis mereka, membagikan cara agar pembaca dapat dengan mudah memahami teks. 

Hidup lebih dari sekedar bahasa dan memiliki lebih banyak bentuk bahasa. Hidup menjadi lebih hidup dengan panduan sabda Tuhan.

Hidup memerlukan panduan untuk melangkah menjalani hidup. Sabda–Nya sebagai penuntun langkah hidup.

Penting untuk melekat pada Tuhan.

Penggarap Baru untuk Kebun Anggur-Nya: Pekerja kebun anggur membunuh anak sang majikan (Catholic Exchange).

Seperti anggur. Kita ini ranting–ranting yang mudah rapuh, perlu melekat pada pokok anggur, yaitu Tuhan sendiri. Hidup menjadi bermakna karena ada Tuhan yang turut berperan serta.

Tuhan yang menyempurnakan hidup kita. Kekompleksan hidup hanya dapat dijalani bersama Kristus. Percaya pada-Nya.

Dan biarkan Tuhan Yesus yang berkarya dalam hidup. Karena kita hanyalah alat–Nya untuk menjalankan rancangan Tuhan.

Tuhan sangat mengasihi kita, yang percaya pada-Nya.

Hidup bisa dirangkai dalam sebuah puisi. Namun hidup lebih berharga dari sebuah puisi.

Puisi diciptakan dari rasa yang dalam tetapi puisi tidak berhak menguasai hidup.

Puisi hanyalah sebagian kecil alat untuk mengungkapkan rasa tentang Dia yang begitu besar yang tak bisa dimasukkan dalam puisi yang kecil.

Puisi lebih banyak menggunakan bahasa yang abstrak.

Sedangkan hidup adalah nyata bukan abstrak yang sebatas kata–kata. Hidup adalah bukti nyata kasih Tuhan pada manusia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here