Danau Brokopondo, Cahaya Terang dan Populasi Ikan Piranha di Suriname (6)

0
842 views
Danay Brokondo di Suriname. (Nanang Sumaryadi)

SURINAME pada awal mulanya merupakan salah satu  wilayah yang termasuk bagiaan teritori wilayah  bernama Guyana Karibania, Amerika Selatan. Kata ‘Guyana ‘berarti dataran luas yang dialiri oleh banyak sungai. Sementara,  ‘Karibania’ berasal dari kata ‘Caribs’ yaitu nama penduduk asli yang pertama kali mendiami dataran tersebut.

Dalam suatu cerita fiktif “El Dorado”, Guyana digambarkan sebagai suatu wilayah yang kaya akan kandungan emas. Para ahli sejarah memperkirakan bahwa cerita fiktif tersebut merupakan salah satu faktor yang mendorong negara-negara di Eropa untuk bersaing menguasai Guyana Karibania. Karena persaingan tersebut,  akhirnya Guyana Karibania ini terpecah-pecah menjadi lima bagian,  yaitu Guyana Espanola (Venezuela); Inglesa (Guyana); Holandesa (Suriname); Francesa (Guyana Perancis) dan Portuguesa (bagian dari wilayah Brasil).

Baca juga:  Jangan Sampai Ketemu Anaconda di Bigi Kroetoe, Tempat Rekreasi di Hutan Amazon Suriname (5)

Dan posisi Suriname terletak di bagian tengah dari wilayah Guyana Karibania yang terbagi-bagi tersebut  dengan luas wilayah kurang lebih 163.265 kilometer persegi. Batas bagian timur wilayah Suriname adalah Sungai Marowijne yang memisahkan Suriname dengan Guyana Perancis.  Di bagian selatan terdapat deretan pegunungan Acarai dan Toemoe Hoemak yang memisahkan Suriname dengan wilayah Brasil. Di bagian barat berbatasan dengan wilayah Guyana yang ditandai oleh aliran Sungai Corantijne, sementara di bagian utara dibatasi oleh garis pantai Samudera Atlantik.

10 Distrik

Suriname itu sendiri terbagi dalam 10 distrik, yaitu Brokopondo,  Commewijne, Coronie, Marowijne,  Nickerie, Para, Paramaribo,  Saramacca, Sipaliwini, da Wanica. Di Distrik Brokopondo ini terdapat danau buatan yang besar. Jarak tempuh Danau Brokopondo ini sekitar 100 km dari Ibukota Suriname, Paramaribo. Danau ini terbentuk dari

Bendungan Afobakka yang membendung aliran sungai Suriname Rivier. Luas danau ini kurang lebih 12.200 km persegi.

Awal mula dibendungnya sungai Suriname Rivier ini sebenarnya bertujuan menjadi pembangkit tenaga listrik untuk sebuah pabrik bauksit Amerika yang bernama Suralco. Ini merupakan salah satu pabrik terbesar yang Suriname miliki. Namun sekarang pabrik itu sudah tutup, dan bendungan Afobakka sekarang beralih fungsi menjadi pembangkit listrik untuk Suriname. Danau ini menjadi sumber terang bagi seluruh penduduk Suriname.

Dengan anak-anak etnik Kreol di Suriname.

Sebelum ada Pabrik Bauksit Suralco ini, sebenarnya daerah Afobakka ini adalah bagian dari Hutan Amazon yang di dalamnya banyak berdiri desa-desa kecil penduduk pedalaman Amazon. Kebanyakan penduduk yang menetap di daerah Afobakka adalah orang Kreol (hitam). Pola hidup sederhana dan tradisional sangat melekat dalam kehidupan penduduk Afobakka.

Namun setelah berdiri pabrik tersebut, maka dibuatlah Bendungan Afobakka. Penduduk yang desanya harus terendam terpaksa mengungsi. Entah mengungsi ke kota, hidup di pinggiran danau atau malah pindah menuju ke hilir Sungai Suriname Rivier. Mayoritas masyarakat Afobakka dan pinggiran Sungai Suriname Rivier tidak suka difoto. Bila kita ingin mengambil gambar mereka, kita harus meminta izin terlebih dahulu. Konon katanya ada kejadian mistik, bila kita melanggarnya.

Di pinggiran Danau Brokopondo, ada  Dermaga Afobakka. Dermaga ini adalah salah satu tempat penghubung perekonomian penduduk Suriname di daerah pedalaman dan menjadi transit terakhir akomodasi darat. Selebihnya, harus melalui kapal boat untuk menjangkau area pedalaman-pedalaman sepajang Sungai Suriname Rivier.

Di area Dermaga ini, banyak rumah-rumah penduduk tradisional yang berdiri berderet sepanjang bibir danau, mungkin mereka merupakan bagian penduduk desa yang desanya digenangi Danau Brokopondo.

Layaknya sebuah kota kecil, tetap ada toko, pom bensin, sekolah,  dan lainnya. Tentang kendaraan,  mayoritas adalah mobil carteran yang memuat bahan bahan kebutuhan sehari-hari dari kota.

Tiga keunikan

Danau Brokopondo ini termasuk danau yang unik. Keunikannya terletak pada pemandangan di tengah danaunya. Karena dulu adalah sebuah hutan yang digenangkan oleh air Sungai Suriname Rivier, maka di sana  ada banyak ranting pohon yang muncul ke permukaan danau. Perahu yang melewatinya harus sangat berhati-hati sekali,  karena ranting pohon sangat keras sehingga mudah merobek badan kapal. Ini menjadikan butuh waktu sangat lama untuk bisa  mengitari danau ini.

Selain itu, Danau Brokopondo juga telah  menciptakan banyak pulau kecil di areanya. Itu karena dasar danau awal mulanya merupakan hutan yang berbukit-bukit.

Permukiman penduduk di sekitaran Danau Brokondo Suriname. (Nanang Sumaryadi)

Keunikan lainnya adalah ikan yang hidup di danau ini. Menurut penduduk setempat ikan yang hidup di danau ini hanya ada dua jenis ikan, yaitu tukunari dan  piranha. Ikan lainnya telah punah karena sudah dimakan habis oleh ikan piranha. Ikan tukunari masih bisa bertahan,  karena kawanan ini suka hidup di bibir danau yang tidak terlalu dalam dan gerakannya lebih gesit daripada ikan piranha.

Ikan piranha sampa bisa ada di danau ini lantaran Sungai Suriname Rivier merupakan salah satu bagian dari Sungai Amazon. Bila dilihat sekilas, ikan ini seperti ikan bawal di Indonesia; tetapi perbedaan yang sangat jelas terletak pada giginya.

Giginya begitu tajam, bahkan bisa memutuskan jari tangan manusia dalam sekali gigit. Nasehat yang harus diingat, jangan sekali-kali menjamah air di Danau Drokopondo,  bila kamu sedang terluka. Camkan itu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here