Dapat Apa Saya Aktif di Gereja?

0
345 views
Orang Muda Katolik berkegiatan

Bacaan 1: Hak 6:11-24a

Injil: Mat 19:23-30

Sebagai anggota Dewan Pastoral Keuskupan, kami sering keliling mengunjungi paroki-paroki. Dalam sebuah kunjungan di salah satu paroki, saya terkejut saat mendengar ada orang tua yang melarang anaknya aktif di gereja sebagai Orang Muda Katolik (OMK).

Orang tua itu mengatakan pada anaknya lebih baik di rumah dan belajar, supaya kelak sukses dalam hidup. Di gereja hanya hura-hura ketemu teman dan pelayanan yang tidak jelas apa manfaatnya.

Sungguh miris mendengar berita semacam itu.

Bagi orang semacam itu, segala sesuatunya diukur dengan materi duniawi, selalu melihat untung rugi, pamrih, mengandalkan kekuatan sendiri dan melupakan penyertaan Tuhan dalam hidupnya. Sesuatu yang dianggap tidak berguna maka tidak perlu dijalani, termasuk berkegiatan di gereja.

Lupa menjadi kecil dihadapan Tuhan.

Hari ini kita mendapat pengajaran dari Tuhan Yesus tentang arti menjadi “Pelayan Kristus”.

“Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?”

Tanya Petrus, setelah mendapatkan pengajaran tentang menjadi “murid Kristus” lewat perumpamaan yang sangat aneh.

“…Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.”

Itulah upah yang akan kita peroleh menjadi “murid-Nya atau Pelayan Kristus”.

Tuhan Yesus telah menjanjikan sendiri, upah bahagia kekal bersama-Nya kelak di kehidupan yang akan datang.

Rasa percaya diri (karena merasa tak mampu) juga sering menjadi penghalang untuk menjadi “Pelayan Tuhan”, seperti yang dialami oleh Gideon anak Yoas saat mendapat pengutusan dari-Nya. Gideon hanya mengandalkan kekuatannya sendiri dan melupakan penyertaan-Nya.

Gideon memang termuda dalam keluarganya, kaumnya Manasye juga bukanlah suku yang besar dalam bangsa Israel, ia merasa tak punya kekuatan untuk membebaskan Israel dari Bangsa Median.

Sebuah sikap yang juga sering menghinggapi umat pada umumnya. Saat diminta aktif menjadi pelayan atau pengurus Gereja, selalu menolak dengan alasan tidak mampu.

Padahal mungkin alasan utamanya adalah aktif di gereja tidak ada uangnya malah nombok.

Pesan hari ini

Apakah saya juga menganggap menjadi “Pelayan Gereja” itu tidak ada gunanya dan hanya menghabiskan waktu saja?

“Semakin sulit perjalanan hidupmu, maka kamu akan menjadi semakin kuat.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here