Di Amerika, Bapak Anak Sama-sama Jadi Pastor Katolik

0
1,731 views
Bapak anak jadi pastor Katolik di Amerika by CNA.

INI hal yang tidak biasa di Gereja Katolik. Bapak-anak sama-sama jadi pastor, imam Katolik. Apalagi di Indonesia. Tapi ini benar-benar terjadi di Amerika Serikat.

Loh kok bisa?

Tapi inilah yang terjadi. Pastor Edmond Ilg kini sudah berumur 62 tahun. Anaknya yang bernama Pastor Edmon Ilg (34) –kelahiran tahun 1986– sudah beberapa tahun lamanya juga telah menjadi imam. Ia menerima Sakramen Imamat dan ditahbiskan menjadi imam di Washington DC, tahun 2016 lalu.

Pastor Edmond llg adalah imam diosesan Keuskupan Newark, AS. Sedangkan anak kandungnya, Pastor Philip Ilg, adalah imam diosesan Keuskupan Washington DC.

Ketemu di Newark

Di hari Father’s Day tanggal 21 Juni lalu, bapak-anak yang sama-sama pastor ini ketemu di Newark beberapa hari lalu. “Bersama Philip tentu saja merupakan hal yang sangat menyenangkan. Apalagi ketika dia mendoakan saya. Bagi saya, dia menjadi berkat besar,” ungkap Pastor Edmond llg sebagaimana ditulis oleh Christine Rouselle dari CNA.

Pernah menikah

Awalnya, Pastor Edmond Ilg dulu pernah hidup sebagai awam dan menikah. Namun di tahun 2011, isterinya yang bernama Constance atau Connie –seorang insinyur kimia—meninggal dunia karena penyakit kanker. Sejak itu, ia berkeinginan menjalani hidup baru sebagai imam.

Yang menarik, latar belakang hidup Pastor Edmond juga bukan dari keluarga Katolik. Ia lahir dari keluarga Protestan Lutheran. Pada umur 20 tahun, Edmond mulai kenal dengan isterinya dan sejak itu mereka menjalin hubungan asmara jarak jauh.

Saat resmi menjalin hubungan cinta dengan Connie inilah, Edmond memilih menjadi Katolik. Pasangan ini menikah di tahun 1982.

Sejak isterinya meninggal, ia mulai aktif dalam forum Neocatechumenal Way di mana dia aktif melakukan karya-karya misi. 

Kepada CNA, Pastor Edmond mengaku bahwa dulunya dia sama sekali tidak pernah kepikiran mau jadi imam Katolik.

Saat terliba aktif dalam karya-karya sosial di forum Neocatechumenal Way, minatnya untuk menjadi imam mulai tumbuh. Terutama ketika mulai aktif bekerja di sebuah paroki di New Jersey dan terlibat dalam karya pastoral di kalangan narapidana di New Jersey tersebut.

Pastor Edmond ikut menumpangkan tangan saat berlangsung tahbisan imamat bagi Pastor Philip, anak kandungnya sendiri. (CNA)

Niat menjadi pastor itu kembali menguat dalam dirinya, setelah ia terlibat dalam misi mengirim utusan OMK New Jersy ke World Youth Day di Rio de Janeiro tahun 2013. “Saya pikir saya terpanggil menjadi imam,” katanya menjawab CNA.

Minatnya untuk menjadi imam akhirnya terjawab, setelah permohonannya untuk menjadi imam dijawab oleh hirarki setempat. Ia kemudian dikirim masuk ke Seminari Redemptoris Mater di Keuskupan Agung Newark untuk menyelesaikan studi wajib sebagai calon imam.

Sementara itu, Pastor Philip Ilg mulai ikut merasakan “keanehan” bapaknya, ketika tiba-tiba menyatakan keinginannya mau menjadi imam Katolik. “Saya tidak bisa menjelaskan darimana ide itu bisa muncul,” tutur Pastor Philip.

Pastor Philip meyakini bahwa keinginan itu bukan soal “butuh duit”, melainkan karena “bapak punya misi tertentu.”

Philip sendiri tidak berminat “membocorkan” keinginan ayahnya menjadi imam tersebut kepada keluarganya. “Karena keinginan itu datang dari Tuhan, pastinya akan membuahkan buah,” begitu omongan Pastor Philip.

Saat menjalani tahun diakonat sebelum tahbisan imam, Edmon ditugaskan di paroki di mana dulu ia aktif bekerja untuk kelompok Neocatechumenal Way.

“Saat pertama kali bertugas di paroki ini pertama kali sebagai relawan, sama sekali belum ada keinginan untuk menjadi imam.Namun di sini pula saya merasakan bibit panggilan menjadi imam itu mulai tumbuh,” katanya menjawab CNA.

Krisis pandemi covid-19 membuat tugas pastoral bagi Pastor Edmond tertunda. Biasanya, tugas pastoral untuk para imam dilakukan setiap tanggal 1 Juli. Imbas covid-19 membuat jadwal tugas para imam diundur sampai tanggal 1 September.

Bapak-anak yang sama-sama imam Katolik ini membenarkan bahwa benih panggilan melakoni hidup bakti itu terjadi karena “dukungan komunitas”.

Ref: CNA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here