Di Murni Jaya, Kab. Tulang Bawang Barat di Lampung, Kongregasi Suster CB Lahirkan “Cicit” Biara dan TK Takaranita (1)

0
489 views
Prosesi pemberkatan Biara Susteran Kongregasi Suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus (CB) di Murni Jaya, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, April 2022. (Sr. Fransiska Agustine FSGM)

MARSIPATURE hutanabe. Ini bunyi satu peribahasa Bahasa Batak. Artinya, membangun daerah asal.

Orang boleh merantau kemana-mana, tetapi jangan lupa tanah kelahiran. Dan bangunlah tanah kelahiran itu.

Begitulah Uskup Keuskupan Agung Palembang sekaligus Uskup Administrator Apostolik Keuskupan Tanjungkarang Mgr. Yohanes Harun Yuwono mengartikan peribahasa itu.

Dikatakan saat berlangsung Perayaan Ekaristi Pemberkatan Biara Susteran CB dan TK Tarakanita di Murni Jaya, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Provinsi Lampung, Selasa, 19 April 2022.

Tarakanita di Bengkulu

Uskup yang pernah tinggal di wilayah administatif Sumatera Utara ini mengibaratkan peribahasa itu dengan melihat sejarah masa silam Kongregasi Suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus (CB).

Ungkapan kegembiraan para Suster Kongregasi CB, Administator Apostolik Keuskupan Tanjungkarang Mgr. Yohanes Harun Yuwono, dan para imam yang berkarya di wilayah pastoral Keuskupan Tanjungkarang, Lampung. (Sr. Fransiska Agustin FSGM)

Kongregasi Suster CB justru malah mendirikan Persekolahan Tarakanita yang pertama di Bengkulu tahun 1929. Setelah kemudian sempat merantau kemana-mana -terutama di Jawa- akhirnya Kongregasi Suster CB kini berhasil melahirkan karya “cicit” pendidikan lagi di wilayah Sumatera bagian selatan ini.

Tepatnya di wilayah administratif Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Provinsi Lampung.

Melahirkan cicit

“Awalnya, ada yang menyangsikan, apakah Kongregasi Suster CB ini sungguh bersedia mau hadir di tempat udik di ujung dunia ini: di wilayah administratif Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung. Jangankan di sini, bahkan di Pulau Nias pun, para Suster CB sudah menyatakan juga bersedia hadir, “ ujar Uskup Mgr. Harun Yuwono.  

Karya pendidikan di Tulang Bawang Barat

Kehadiran Kongregasi Suster CB di Murni Jaya ini untuk ikut ambil bagian. Dalam layanan pendidikan guna ikut mencerdaskan anak bangsa. Menumbuhkan tunas-tunas bangsa, yang nantinya akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa.

Itulah karya pendidikan Kongregasi Suster CB yang sejak dahulu hingga sekarang tidak pernah membedakan ras, agama, dan golongan apa pun.

“Terimakasih telah melahirkan ‘cicit’ Persekolahan Tarakanita di Murni Jaya ini, setelah sempat merantau kemana-mana. Semoga kehadiran biara dan Sekolah Tarakanita ini menjadi tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan,” ujar Uskup Mgr. Yuwono.   

Sekilas bangunan baru Biara Kongregasi Suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus (CB) di Murni Jaya, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Provinsi Lampung, yang diberkati Mgr. Yohanes Harun Yuwono. (Sr. Fransiska Agustine FSGM)

Tempat oase

Kehadiran para Suster CB dan Sekolah Tarakanita ini dialami sebagai berkat bagi seluruh umat Paroki St. Yohanes Paulus Murni Jaya. Setelah sekian lama menunggu, meminta, dan berdoa, kini doa mereka “terjawab”.

Pada waktunya Tuhan menyatakan cinta-Nya kepada umat ini berkat doa dan harapan umat-Nya. Maka, sekarang hadirlah para Suster CB dengan layanan persekolahan Tarakanita.

Tentunya, hal ini bisa menjadi kenyataan berkat undangan Uskup Mgr. Harun Yuwono. Berikutnya, Kongregasi CB datang dan melihat kebutuhan karya pendidikan di Kabupaten Tubaba ini. Mereka kemnudian terharu dan tergerak hatinya untuk berbuat sesuatu.

Lalu bersama Yayasan Tarakanita, mereka bergerak bersama untuk memberi layanan pendidikan di wilayah kerja Kabupaten Tubaba ini.

Sentuhan personal

Provinsial Kongregasi Suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus Sr. Yustiana CB mengucapkan terimakasih.

Terutama atas sentuhan-sentuhan personal yang penuh kasih dari keuskupan, paroki, pemerintah, masyarakat, orangtua murid, dan umat setempat yang saling bersinergi dan berkolaborasi sehingga proses perizinan berjalan lancar.

Rangkaian pengalaman itu seperti pengalaman pendiri Kongregasi mereka, Bunda Maria Elisabeth Gruyters.

Kala itu, Ibu Pendiri Kongregasi Suster CB ini juga tergerak hatinya dan mengambil bagian dengan melakukan sesuatu.

Dan dalam doanya, Bunda Maria Elisabeth mengatakan,“… Buatlah aku cakap dalam pengabdian-Mu.” (EG 39).

Hal ini pula yang dijadikan tema Perayaan Syukur ini.  

Sr. Yustiana CB berjanji akan memberi layanan pendidikan yang cakap, kontekstual dan menanamkan dasar baik pada peserta didik karena pendidikan merupakan tulang punggung pembangunan bangsa.

Tempat ini didesain terbuka menjadi tempat untuk berkolaborasi, bersinergi, berdiskusi, berdiskresi  yang Bahasa Jawanya sebagai tempat ampiran, oase bagi yang membutuhkan.

Penyerahan kunci dari Ketua Yayasan Tarakanita Sr. Marie Yose CB kepada Propinsial CB Sr. Yustiana CB.

Perayaan Ekaristi ini diselenggarakan secara luring dan daring.

Hadir para suster CB, Pengurus Yayasan Tarakanita, Struktural Kantor Pusat, Kantor Wilayah dan keluarga besar Yayasan Tarakanita; khususnya keluarga besar TK Tarakanita Murni Jaya, dan umat lingkungan setempat. (Berlanjut)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here