Dikasihi untuk Mengasihi

0
631 views
Kasih itu tulus. (Romo Suhud SX)

Jumat, 7 Mei 2021
Bacaan I: Kis 15:22-31
Injil: Yoh 15:12-17

PERISTIWA tragis yang dialami oleh seorang Ibu Bidan waktu kecil itu telah mengubah hidupnya.

Waktu itu, perahu yang dia naiki bersama ayah dan ibunya tenggelam, hingga ayahnya tak tertolong dan kemudian meninggal dunia.

Ia dan ibunya berhasil selamat dari peristiwa tragis itu.

Namun enam bulan setelah peristiwa itu, ibunya meninggal karena terserang penyakit malaria.

Gadis kecil itu diangkat anak oleh seorang bidan kampung dan bertumbuh menjadi anak yang baik. Ia bisa sekolah sampai lulus sebagai bidan seperti ibu angkatnya.

“Hidupku benar-benar sebuah anugerah Tuhan yang dilimpahi kasih-Nya melalui banyak orang,” kata Ibu Bidan itu suatu hari di depan peserta kursus perkawinan waktu dia menjadi nara sumber.

“Pengalaman kehilangan orang yang sangat saya sayangi begitu menyakitkan, apalagi datang bertubi-tubi,” katanya.

“Waktu itu semuanya serba gelap dan sangat menakutkan,” katanya.

“Saya hidup sebatang kara. Saudara dari bapak dan ibu tinggal jauh di pulau lain. Bahkan ketika bapak dan ibu meninggal, mereka pun tidak bisa datang,” lanjutnya.

“Tuhan memilih ibuku. Sang ibu bidan menjadi orangtuaku yang sangat baik dan penuh kasih sayang,” katanya.

“Saya diterima sebagai anggota keluarganya dan diperlakukan dengan baik. Bahkan saya dibiayai agar bisa sekolah,” katanya dengan penuh syukur.

“Kita tidak akan pernah tahu jalan hidup kita dan keluarga kita nanti. Namun yang perlu kita yakini bahwa Tuhan mengasihi kita. Dia tidak akan membiarkan kita hidup tanpa harapan,” katanya dengan penuh keyakinan.

Seperti Ibu Bidan itu yang memperoleh pertolongan dan penghiburan serta kasih sayang dari Tuhan.

Kita pun jangan pernah putus asa ketika datang permasalahan dan kesulitan dalam hidup ini.

Tuhanlah yang paling mengerti masalah dan penderitaan kita.

Tuhan tidak akan diam membisu melihat kita berjuang mengatasi masalah kita.

Tuhan mengasihi kita, maka Dia akan berjuang dan bekerja bersama kita.

Apabila kita sudah mengalami dan merasakan kasih sayang serta penghiburan yang Tuhan berikan, maka kita bisa menyalurkan kasih sayang dan penghiburan kepada sesama.

Seperti Ibu Bidan itu, yang telah mengalami betapa besar pertolongan, penghiburan serta kasih sayang Tuhan padanya, maka dia dengan gembira hati menyalurkan kasih itu kepada orang lain.

Apakah aku merasakan dikasihi dan dihibur Tuhan dalam kehidupan ini?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here