Sabtu, 8 November 2025
Rm 16:3-9.16.22-27
Mzm 145:2-5.10-11
Luk 16:9-15
HIDUP beriman bukan diukur dari seberapa besar perbuatan kita, seberapa banyak pelayanan yang kita lakukan, atau seberapa megah karya yang kita hasilkan.
Iman sejati justru tampak dalam hal-hal kecil, dalam kesetiaan yang tidak terlihat, dalam ketulusan yang tidak dipuji, dalam kebaikan yang dilakukan tanpa pamrih.
Ukuran iman itu, bukanlah skala tindakan, melainkan sikap hati. Tuhan tidak mencari orang yang hebat, tetapi yang setia.
Tuhan tidak menuntut hasil besar, tetapi kejujuran dan ketulusan hati dalam setiap langkah hidup.
Sering kali kita tergoda untuk menganggap remeh hal kecil: sapaan ramah, doa sederhana, kerja dengan jujur, pengorbanan diam-diam di rumah atau tempat kerja. Namun justru di sanalah iman diuji.
Iman yang tulus akan tampak bukan ketika segalanya mudah dan terlihat, melainkan ketika kita tetap melakukan yang benar meski tak ada yang memperhatikan.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.”
Kesetiaan bukanlah sesuatu yang muncul tiba-tiba dalam peristiwa besar. Ia dibangun perlahan, dari kebiasaan kecil yang dilakukan dengan hati yang benar.
Orang yang setia dalam perkara kecil sedang mempersiapkan dirinya untuk dipercayakan hal-hal yang lebih besar.
Tuhan melihat hati yang tetap taat meski dalam hal sepele, sebab bagi-Nya, setiap tindakan yang dilandasi cinta adalah berharga.
Kita mungkin berharap melakukan karya besar bagi Tuhan, tetapi Ia sering kali memanggil kita untuk lebih dulu belajar setia dalam hal kecil: mengasihi dengan sabar, bekerja dengan tekun, menepati tanggung jawab, berdoa walau lelah.
Tuhan tidak mencari hasil besar, tetapi hati yang dapat dipercaya. Ia menilai bukan dari ukuran karya, melainkan dari ketulusan pelayanan.
Di hadapan-Nya, hal kecil yang dilakukan dengan kasih jauh lebih berarti daripada hal besar yang dilakukan tanpa cinta.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku menganggap enteng tanggung jawab kecil yang dipercayakan Tuhan kepadaku?



