Dipanggil untuk Melayani Sesama

0
1,473 views

Senin, 25 Juli 2016
Pesta S. Yakobus, Rasul
2Kor 4:7-15; Mzm 126:1-2ab.2c-3.4-5.6; Mat 20:20-28

Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

DALAM bacaan Injil hari ini, Yesus Kristus mengajar kita arti pelayanan. Ia memanggil kita untuk menguji diri kita pada hakikat pelayanan hidup Kristiani. Betapa sentral pelayanan itu dalam hidup Kristiani kita. Kita semua dipanggil untuk melayani Tuhan dan sesama.

Mengikuti Yesus Kristus berarti dipanggil untuk melayani saudari-saudara kita. Pelayanan merupakan elemen mendasar hidup Kristiani kita. Dengan melayani sesama kita dipanggil memberikan diri tanpa syarat kepada sesama sebagai kelanjutan kasih Kristus. Ya, sesungguhnya, pelayanan Kristiani kita merupakan pengembangan dari kasih Kristus. Maka, mereka yang kita layani mestinya menemukan Kristus dalam diri kita.

Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, sementara bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus, kita belajar melayani Dia dan sesama dalam doa-doa kita. Di sana, kita harus menjadi kian kecil, dan Yesus Kristus kian besar dalam diri kita. Apakah hidup kita sehari-hari dijiwai oleh tekad untuk melayani kebaikan sesama? Apakah kita siap melakukan semua yang baik yang dapat kita buat untuk sesama kita, besar maupun kecil?

Tuhan Yesus Kristus, Engkau memanggil kami untuk melayani, dan Engkau mengajar kami bahwa  melayani juga berarti rela menderita setiap saat. Kendati kegagalan kami, kami tahu Engkau tetap memanggil kami melayani Dikau dan sesama kami. Anugerahilah kami kepekaan baru bagi kebutuhan terdalam sesama kami.  Berilah kami rahmat untuk bekerja sama dengan Dikau demi keselamatan jiwa-jiwa dengan mempersembahkan penderitaan kami dengan ikhlas pada-Mu kini dan selamanya. Amin.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here