Dipelihara dan Dijaga dengan Cinta

0
489 views
Aku Yakin, Tuhan Selalu Menjagaku. (Sr. Fransiska FSGM)

Rabu, 01 Juni 2022

  • Kis.20:28-38.
  • Mzm: 68:29-30.33-35a.35b.36c.
  • Yoh. 17:11b-19.

TENANG saat dalam goncangan hidup hanya dapat dijalani oleh mereka yang sudah matang pribadinya.

Tidak jarang, kita temukan orang yang heboh dan grusa-grusu (terburu-buru) bahkan cenderung panik pada saat situasi tidak sesuai dengan harapan terjadi di jalan hidupnya.

Hanya orang yang pribadinya matang akan mampu merefleksikan apa yang terjadi hingga dia tidak mudah reaktif, emosional, dan grusa-grusu.

Setiap peristiwa dan pengalaman yang terjadi mestinya menjadi wahana batin untuk dicoba dimaknai dan direnungkan dalam hati.

“Untuk anak-anak, rumah orang tua adalah rumah mereka, sedangkan rumah anak-anak bagi orangtua adalah rumah mereka,” kata seorang ibu.

“Seindah-indahnya rumah anak-anak tetaplah orang ua adalah tamu, dan tidak senyaman rumah sendiri meski, rumah orangtuanya itu sederhana,” katanya lagi.

“Namun sebagai ibu, saya mesti tahu kapan saya harus ada bagi mereka. Hanya jika harus tinggal bersama mereka, semasih saya bisa berjalan dan bekerja lebih baik saya tinggal di rumah sendiri,” ujarnya.

“Karena saya ibu dan nenek dari anak-anak dan cucu-cucu yang tidak tinggal pada satu atap,” ujarnya lagi.

“Saya mencintai mereka semua, dan tidak ada yang ingin saya kesampingkan,” lanjutnya.

“Saya tidak mungkin membiarkan anak-anakku dan cucu-cucuku mengalami kesulitan; bahkan terlantar dalam hidup mereka,” lanjutnya lagi.

“Kebahagiaan mereka adalah kebahagiaanku, sukacita mereka adalah sukacitaku, airmata mereka adalah penderitaanku,” tegasnya.

“Saya ada untuk mereka, meski saya sadari bahwa mereka ada untuk hidup dan masa depan mereka sendiri,” sambungnya.

“Tugasku adalah mendoakan, mencintai, menjaga dan mendukung anak sampai kapan pun dan tidak pernah akan selesai, dari sejak dalam kandungan sampai anak mencapai kebahagiaan yang sejati,” imbuhnya.

Dalam bacaan Inji hari ini kita dengar demikian,

“Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.”

Doa Yesus yang kita renungkan hari ini menunjukkan betapa Yesus mengasihi kita semua.

Maka hendaknya kita pun di tengah segala situasi yang kita hadapi, hendaknya kita saling mendoakan, memohon perlindungan, pemeliharaan, kekudusan, persekutuan dan Keselamatan dari Allah agar tak seorang pun binasa.

Dalam menghadapi liku-liku kehiduapan dan dalam perjuangan menemukan keselamatan kita bisa meneladani sikap dan kebajikan orang tua kita dalam mencintai kita.

Orang tua kita adalah pembawa berkat dan rahmat. Tuhan memberi berkat-Nya kepada kita.

Kita percaya bahwa Tuhan memberi berkat-berkat yang kita butuhkan dalam hidup ini melalui kehadiran-Nya.

Demikian juga orang tua kita, kehadirannya menjadi saluran berkat Allah bagi kita. Mereka selalu mengulurkan tangannya untuk menolong dan membantu perjuangan kita.

Bagaimana dengan diriku?

Sikap dan perhatian apa yang bisa aku berikan untuk orang tuaku?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here