Kefamenanu – Direktur Pendidikan Katolik (Penkat) Direktorat Jenderal Bimas Katolik Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI), Dr. Salman Habeahan, S.Ag.,M.M menutup Festival Literasi II Siswa Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Regio Timor di Aula Mgr. Sulama Sekolah Tinggi Pastoral (STIPAS) Santo Petrus Keuskupan Atambua (KA), Sabtu (27/05/2023).
Dalam sambutannya, Salman Habeahan mengungkapkan rasa bangga dan bahagia karena bisa hadir dan dapat bertemu bersama para romo, suster, bapak/ibu Kepala SMAK dan teristimewa para siswa dari SMAK yang ada di regio timor ini.
“Kegiatan festival literasi ini sangat baik dan positif. Ini menjadi kesempatan strategis untuk menggali potensi anak agar semakin cakap, kreatif dalam berliterasi. Selain itu juga sebagai ruang untuk melatih mental, karakter serta kecakapan berpikir dalam meraih cita-citanya di hari mendatang,”ungkap Salman.
“Dari segi waktu, kegiatan festival literasi ini sangat singkat, tetapi akan menyimpan kenangan yang bermakna untuk kita semua karena momentumnya tidak lama setelah Hari Kebangkitan Nasional. Ini menjadi isyarat bahwa kebangkitan SMAK Regio Timor yang luar biasa,”lanjutnya.
Salman sangat mengapresiasi kegiatan inovatif seperti ini. Baginya ini merupakan momen baik karena dapat memberikan ruang pada anak-anak anak muda terutama siswa SMA yang merupakan harapan gereja dan bangsa untuk menunjukkan ekspresi dan kreativitasnya.
Menurut Salman, kunci utama transformasi digital adalah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Meleknya literasi pada diri seseorang berbanding lurus dengan kualitas seseorang. Literasi dapat membantu meningkatkan kemampuan seseorang dan mengambil kesimpulan serta merespon segala hal yang ada di sekitarnya dengan tepat dan benar. Semua ini merupakan keharusan.
“Jika semua siswa-siswi SMAK serius dengan literasi, maka saya yakin SMAK akan melahirkan siswa-siswi yang kreatif, kritis, berani dan mampu berkontribusi lebih besar bagi gereja dan negara. Merekalah corong pengetahuan bagi masyarakat sekitarnya, pencetus gagasan-gagasan inovatif dan kreatif yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat,”ujar Salman.
Karena itu, Salman mengajak para siswa untuk terus belajar dan tidak takut salah. “Semoga kegiatan ini tidak hanya meningkatkan persaudaraan dan karakter, tetapi juga kemampuan literasi. Anak-anak juga dapat mengajukan sertifikat untuk peningkatan kompetensi lebih lanjut dalam bentuk beasiswa S1 atau yang sejenisnya. Semoga euforia kegiatan festival literasi ini tidak berhenti dalam tiga hari ini,”ujar Salman.
Turut hadir dalam acara penutupan kegiatan festival literasi ini, Kepala Bidang (Kabid) Urusan Agama Katolik (Urakat) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Nusa Tenggara Timur (NTT), Kabid Pendidikan Katolik (Penkat) Kanwil Kemenag NTT, Widyaiswara Ahli Madya, Hj. Ispawati Asri Kepala kantor (Kakan) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Belu, Malaka dan TTU, para Pembimbing Zakat Wakaf, para Pembimas, para Sub Koordinator Bidang Penkat Kanwil Kemenag NTT, Kepala Sub Bagian (kasubag) Tata usaha (TU) Kemenag TTU, Belu, Malaka, Romo Rektor STIPAS St. Petrus Keuskupan Atambua, Deken Kefamenanu dan Mena, para Imam yang mengajar di Lembaga SMAK dan para Ketua Yayasan dari Sekolah SMAK.
Sekolah SMAK yang terlibat sebagai peserta antara lain SMAK Sta. Maria Fatima Betun di Kab. Malaka, SMAK Sta. Filomena Mena dan Trinitas Nenotun di kab. TTU dan yang di kab. Belu, SMAK St. Agustinus Raimanuk St. Aloysius Gonzaga Raihat.