Ditolak, Siapa Takut?

0

Bacaan 1: Yer. 26:1-9

Injil: Mat. 13:54-58

Seorang sahabatku menceritakan bagaimana ia fokus dan mantap menjadi pewarta. Ia adalah anak seorang tokoh agama tertentu di kotanya. Mendapatkan penampakan Tuhan Yesus dalam bentuk suara panggilan saat sembahyang.

“ikutlah Aku…” terdengar jelas berkali-kali di telinganya saat sembahyang dan dalam mimpi.

Awalnya ia terganggu dengan suara itu, lalu berusaha mencari tahu lewat guru-guru agamanya. Dan tidak ada yang bisa menjelaskan. Kemudian ia menceritakan kepada teman-temannya yang Kristen. Diajak mengunjungi gereja dan ia melihat patung Yesus, lalu berkata kepada temannya,

“Dia inilah yang memanggilku terus-menerus. Siapakah “Orang” ini?”

Kemudian temannya mengatakan, “Dia adalah Tuhan Yesus.”

Lalu temanku itu belajar iman kristiani dan membaca Kitab Suci.

Ia mantap memutuskan pindah menjadi Kristiani meski awalnya ditolak keluarga dan orang-orang disekitarnya. Bahkan sangat sering mendapatkan ancaman serta dilempari batu. Banyak gereja yang ia datangi menolaknya membaptis karena takut terjadi kerusuhan dengan memelintir isu kritenisasi.

Hari ini kita membaca kisah-kisah penolakan Tuhan Yesus dan Nabi Yeremia dari orang-orang di sekitar nabi dan Tuhan Yesus.

“Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.”

Akibatnya, Tuhan Yesus tidak membuat banyak mukjizat di kampung-Nya Nazareth.

Nabi Yeremia ditangkap dan diancam nyawanya oleh para ulama Yahudi dan rakyat yang mendengarkan khotbahnya. Mereka salah mengerti isi khotbahnya, padahal Yeremia hanya menyampaikan Firman Tuhan yang datang padanya untuk disampaikan kepada seluruh bangsa itu agar bertobat.

“Engkau harus mati!

Mengapa engkau bernubuat demi nama TUHAN dengan berkata: Rumah ini akan sama seperti Silo, dan kota ini akan menjadi reruntuhan, sehingga tidak ada lagi penduduknya?” kata mereka.

Nabi Yeremia tidak gentar terhadap ancaman itu dan tetap setia mengerjakan panggilan Tuhan untuk memberitakan kehendak-Nya dengan segala risikonya.

Pesan hari ini

Menerima dan menanggapi panggilan Tuhan, berarti siap menerima tantangan dengan segala resikonya termasuk ditolak orang sekitarmu.

Jangan takut, sebab Tuhan besertamu senantiasa.

“Penolakan bukan berarti kamu tidak cukup baik; sering kali hanya berarti orang lain gagal memperhatikan apa yang kamu tawarkan.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version