“Dosen Membangun Desa” Besutan Bareng Ikatan Dosen Katolik Indonesia, Kawanua Katolik, dan Pemkot Tomohon

0
210 views
"Dosen Membangun Desa" Besutan Bareng Ikatan Dosen Katolik Indonesia, Kawanua Katolik, dan Pemkot Tomohon.

MENURUT rencana, pada 28 Oktober 2021, bertepatan dengan peringatan Hari sumpah Pemuda, akan diadakan acara penandatanganan kerjasama antara tiga pihak yang ingin bersinergi.

Ketiga lembaga itu adalah:

  • Ikatan Dosen Katolik Indonesia (IKDKI).
  • Kawanua Katolik (Kawkat).
  • Pemerintah Kota Tomohon Sulawesi Utara.

“Kerjasama ini dalam rangka program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) para dosen Katolik seluruh Indonesia, di mana PKM adalah merupakan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan oleh seorang dosen,“ ungkap Dr. Joseph MJ Renwarin, selaku Ketua Bidang Pengabdian kepada Masyarakat IKDKI Pusat.

Setiap kegiatan PKM harus melibatkan mitra kerja baik organisasi non laba, instansi pemerintah maupun instansi swasta.

Ketua Umum IKDKI Pusat, Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan juga menjelaskan bahwa dalam program “Kampus Merdeka” dan “Merdeka Belajar”, setiap kegiatan Tridharma yang melibatkan para praktisi di bidangnya untuk berkontribusi di kampus juga memberikan nilai akreditasi bagi kampus.

“Kawkat memiliki banyak praktisi di dunia usaha dan dunia industri (DUDI) sehingga akan sangat membantu para dosen-dosen Katolik diseluruh Indonesia untuk memenuhi kegiatan Tridharmanya,” ungkap Ketua Umum IKDKI, juga Rektor Universitas Tarumanagara Jakarta.

Webinar series

Acara penandatangan kerjasama ini dilanjutkan dengan kegiatan pertama yakni Webinar Series nasional yang pertama, dengan menghadirkan para pembicara tingkat nasional baik dari Pemkot Kota Tomohon, dosen-dosen lintas disiplin ilmu dari IKDKI dan praktisi dari Kawkat.

Tema yang diambil adalah “Fenomena Rumah Panggung Woloan (RPW)” di Tomohon – kota di wilayah utara Manado, Provinsi Sulawesi Utara.

Rumah Panggung Woloan

Rumah Panggung Woloan (RPW) merupakan tempat hunian tradisional yang diwariskan secara turun-temurun di dalam kelompok masyarakat setempat.

Dalam perkembangannya, Rumah Panggung Woloan menjadi fenomenal, karena menjadi sebuah industri bernilai ekonomi sangat tinggi, ketika pasar terbuka untuk tingkat nasional bahkan internasional.

Tomohon kota wisata

Desa Woloan di Kota Tomohon dianggap sebagai salah satu kawasan industri rumah kayu terbesar di Indonesia.

Seringkali muncul beberapa pertanyaan terkait filosofi dan relevansinya, serta nilai ekonomis Rumah Panggung ini.

Dalam webinar ini, para pembicara akan melihat dari berbagai dimensi keilmuan baik dari sektor pendapatan pemerintah, konteks budaya, gaya arsitektur dan dari sisi manfaat ekonomis.

Para pembicara keynote speakers:

  • Walikota Tomohon Sulawesi Utara: Caroll JA Senduk SH.
  • Ketua Umum IKDKI Pusat: Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan.

Guest speakers yang sudah didapuk akan ikut tampil adalah:

  • Dr. Ricardo Renwarin, dosen Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STFSP) Sulawesi Utara, doktor antropologi tamatan Rijkz University of Leiden Belanda sekaligus peneliti dan budayawan Minahasa dan Maluku. Ia akan bicara tentang Filosofi Rumah Panggung Woloan.
  • Dr. Krismanto Kusbiantoro S.T, M.T, doktor arsitektur sekaligus Wakil Rektor Bid. Kemahasiswaan, Inovasi dan Kemitraan, Universitas Kristen Maranatha Bandung. Ia akan membahas tentang memaknai arsitektur tradisional untuk konteks masa kini.
  • Anton J. Supit, pengusaha asal Sulawesi Utara – Ketua Umum APINDO. Ia akan membahas tentang nilai ekonomis budaya Rumah Panggung Woloan untuk konteks masa Kini.

“Acara ini selaras dengan program Kementerian Pariwisata yang sering dijelaskan oleh Pak Menteri Sandiaga Uno di beberapa media,” ungkap Stefi Rengkuan, Ketua Umum Kawkat.

Frangky Boseke yang akan menjadi moderator dalam webinar series nasional ini menambahi, saat ini Kementerian Pariwisata sedang mencanangkan program “Desa Cerdas ke Seluruh Nusantara”.

Harapan dari Kawanua Katolik, semoga kegiatan “Dosen Membangun Desa” ini selaras dengan program mencerdaskan desa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here