HARI Kamis, 26 Desember 2019 menjadi hari yang menggembirakan bagi anak dan remaja –segenap Umat Paroki Maria Ratu Pencinta Damai (MRPD) Pontianak. Itu k arena pada hari itu berlangsung Misa Natal, khusus untuk anak-anak.
Misa Natal untuk anak-anak dipersembahkan oleh Romo Ellenterius SVD. Menariknya, semua petugas liturgi maupun koor juga dipercayakan kepada Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner Paroki Maria Ratu Pencinta Damai.
Bertepatan dengan Pesta St. Stefanus, dalam homilinya, Romo Ellenterius mengatakan antara lain demikian.
Yesus telah hadir di tengah kita, memberikan Diri untuk menjadi sahabat kita. Stefanus, sebagai pengikut Kristus tidak memberi barang, tetapi menyerahkan diri. Itu karena Tuhan sudah memberikan Diri, rela mati untuk keselamatan umat manusia.
Dalam bentuk wawancara dengan anak-anak, Romo Ellenterius bertanya kepada anak-anak sebagai berikut.
“Jika Tuhan sudah memberikan Diri, orangtua juga sudah memberikan diri lewat perhatian dan cinta untuk anak-anak, maka St. Stefanus yang pestanya kita kenangkan hari ini juga telah memberikan diri untuk mempertahankan Imannya akan Yesus. Lalu, apa yang akan diberikan anak-anak untuk orangtua, para guru, dan teman-teman?,” begitu kata sang pastor dalam homilinya.
Respons anak-anak
Berbagai jawaban diberikan anak-anak.
- Ada yang menjawab bahwa hadiah untuk orangtua diberikan dalam bentuk doa, perhatian, kasih sayang dan kesuksesan.
- Kado untuk teman-teman akan mereka berikan dalam bentuk kue, kartu ucapan “Selamat Hari Natal”.
- Juga berupaya bisa menjadi teman baik dengan tidak menyakiti teman.
- Mengembangkan dan sikap toleransi dengan teman-teman yang berbeda keyakinan agama.
- Untuk para guru, anak-anak memberi kado berupa perilaku baik, tidak nakal, belajar yang rajin untuk mencapai keberhasilan.
Di akhir homilinya, Romo Ellenterius SVD mengajak anak-anak agar dapat memberi hadiah terindah bagi orang lain.
Tablo Natal
Dalam perayaan Ekaristi itu dan setelah bacaan Injil, anak-anak “mewartakan” kisah kelahiran Yesus dalam bentuk drama Natal. Kisahnya diambil dari Injil Luk 1:26-38 ; Luk. 2:1-14 dan Mat. 2:1-12.
Lewat penokohan mereka masing-masing, pemeran drama telah mengantar semua umat yang hadir dalam Perayaan Ekaristi itu untuk merenungkan kisah kelahiran Yesus.
Dalam drama itu, anak-anak berperan sebagai narator, Maria, Yosef, pemilik penginapan, malaikat, gembala, Herodes, para imam dan Ahli Taurat, serta para majus.
Melihat penampilan dan penjiwaan mereka dalam memerankan kisah kelahiran Yesus, Romo Ellenterius mengatakan, anak-anak telah memberikan kado yang terindah dalam perayaan Ekaristi.
Setelah Perayaaan Ekaristi, semua anak mendapat hadiah berupa bingkisan Natal yang telah disiapkan Panitia Perayaan Natal dan Tahun Baru Paroki Maria Ratu Pencinta Damai.